Sabtu 25 Mar 2023 10:48 WIB

Idul Fitri Jadi Hari Libur untuk Pertama Kali di Sekolah-Sekolah San Fransisco

Umat Muslim San Fransisco sambut baik Idul Fitri jadi hari libur sekolah

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Idul Fitri. Umat Muslim San Fransisco sambut baik Idul Fitri jadi hari libur sekolah
Foto: MGIT03
Ilustrasi Idul Fitri. Umat Muslim San Fransisco sambut baik Idul Fitri jadi hari libur sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO — Distrik sekolah San Francisco akan memasukkan hari raya Idul Fitri pada liburan musim semi tahun ini. Ini merupakan kabar baik bagi umat Muslim di San Francisco setelah memiliki pengakuan resmi dari pemerintah. 

Distrik Sekolah Bersatu San Francisco telah mengubah liburan musim semi tahun ini untuk memasukkan liburan Idul Fitri, menyusul seruan dari kelompok yang telah lama menganjurkan tindakan tersebut. 

Baca Juga

Keputusan tersebut diambil setelah distrik sekolah membatalkan keputusan bulan lalu untuk menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur resmi sekolah. 

Ini mendapat reaksi keras dari Muslim dan lainnya, yang sekarang melihat tindakan ini hanya sebagai kemenangan parsial. 

Pada Maret, Komite Anti-Diskriminasi Arab-Amerika dan Pusat Sumber Daya dan Pengorganisasian Arab mengatakan mereka akan memulai litigasi jika distrik sekolah tidak mengakui resolusi tersebut, yang disahkan pada bulan Agustus, Middle East Eye melaporkan awal bulan ini.

 

Resolusi itu akan menambahkan du kalender sekolah terkait libur hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. 

Resolusi itu muncul sebagai hasil proyek kelas seorang siswa SMA yang kemudian didorong gurunya untuk diedarkan sebagai petisi untuk mengadvokasi pengakuan hari raya Idul Fitri. 

Ini akan memungkinkannya untuk bergabung dengan distrik sekolah lain, termasuk New York City dan distrik sekolah di Michigan, New Jersey, Maryland dan Massachusetts, dalam mengakui hari libur Muslim. 

Sebuah studi Institute for Social Policy and Understanding berdasarkan demografi 2013 memperkirakan bahwa wilayah Teluk San Francisco adalah rumah bagi sekitar 250 ribu Muslim, dengan 3 persen (atau sekitar 7.500) tinggal di kota. 

Langkah tersebut mendapat dukungan signifikan dari berbagai agama dan pendukung lainnya yang berpendapat bahwa liburan Idul Fitri tidak hanya untuk umat Islam yang religius tetapi juga sebagai perayaan yang mirip seperti dengan Natal.  

 

Sumber: 

 

https://www.newarab.com/news/israel-ratifies-law-limiting-conditions-netanyahu-ouster

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement