Sabtu 25 Mar 2023 14:52 WIB

Tren Baju Lebaran, Desainer Ungkap Tipe yang Cocok untuk Anak-Anak

Mothercare rilis koleksi baju Lebaran anak berkolaborasi dengan Jenahara Nasution.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Peluncuran Koleksi Mothercare Indonesia x Jenahara Nasution, di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Foto: Republika/Santi Sopia
Peluncuran Koleksi Mothercare Indonesia x Jenahara Nasution, di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer fashion Indonesia, Jenahara Nasution, membahas soal tren baju Lebaran. Menurut dia, saat ini semakin banyak yang mencari busana Lebaran dengan tujuan masih bisa dipakai di segala acara. Utamanya, busana untuk anak-anak yang umumnya memiliki tingkat aktivitas tinggi seperti berlari ke sana kemari.

“Aku lihat apalagi setelah pandemi, orang lebih memilih yang wearable, nyaman, ready to wear, bisa di segala acara setelah Lebaran, apalagi orang zaman sekarang tingkat aktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dulu,” kata Jenahara dalam acara peluncuran Koleksi Mothercare Indonesia x Jenahara Nasution, di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga

Untuk memilih busana Lebaran dengan tipe tersebut, menurut Jenahara, bisa dilihat dari potongan busananya. Biasanya pakaian tersebut akan lebih mudah dipadu padan, baik dengan atasan, bawahan atau aksesori lain.

Di Indonesia, kebanyakan baju Lebaran yang ditemukan biasanya tematik. Jenahara memiliki spirit untuk menciptakan desain yang yang sesuai untuk berbagai aktivitas.

Untuk menambah kesan menarik, bagi anak perempuan bisa ditambahkan dengan headband atau aksesori seperti gelang dan kalung. Sedangkan bagi anak laki-laki, model bajunya tidak hanya bisa digunakan sebagai atasan tapi juga outerwear dan ada detail bisa dilipat atau panjang di bagian tangan.

Dia mengatakan, koleksi ini harus dapat mengakomodasi gerak dan aktivitas anak seharian karena kunci utamanya adalah kenyamanan anak. “Karena fokus buat anak sampai delapan tahun, makannya detail seperti payet atau bahan kasar aku enggak masukin, cuma ada aplikasi renda aku taruh di bagian leher,” kata Jenahara.

Lebaran menjadi momen di mana anak-anak bisa berkumpul bersama keluarga, beranjak dari satu rumah ke rumah lain. Kemudian Jenahara mengambil warna earth, netral, dan pastel sehingga cocok digunakan sehari-hari.

Bahan yang dipakai adalah viscose dan katun. Kendati bisa lecek tapi bukan kusut sehingga masih dapat mendukung kegiatan anak. Material yang dipakai adalah serat kain alami yang biodegradable.

“Jadi konsepnya lokal menggambarkan Indonesia, judulnya pulang kampung tapi cantik dikombinasi dengan warna ini,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement