Sabtu 25 Mar 2023 23:42 WIB

Telkom Sukses Tutup 2022 dengan Pendapatan Konsolidasi Tembus Rp 147,31 Triliun

Sukses kinerja Telkom di 2022 merupakan output dari jalankan strategi Five Bold Moves

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang memuaskan melalui pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan, Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA), maupun laba bersih operasi.
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang memuaskan melalui pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan, Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA), maupun laba bersih operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang memuaskan melalui pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan, Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA), maupun laba bersih operasi. 

Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 78,99 triliun atau tumbuh 4,3 persen YoY dengan laba bersih operasi Rp 25,86 triliun atau tumbuh 7,7 persen YoY.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengaku bersyukur perseroan dapat menutup tahun 2022 dengan cukup baik, baik dari aspek kinerja keuangan maupun operasional. Pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp 89,04 triliun atau tumbuh 1,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Digital Business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 81,9 persenn dari total pendapatan. Segmen ini tumbuh positif 6,9 persen YoY mencapai Rp 72,93 triliun dibanding periode yang sama di tahun 2021. 

Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7 persen YoY menjadi 16.426.853 TB dan konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1 persen YoY.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan mobile sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, Telkomsel secara resmi menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada November 2022 lalu. 

Sementara itu investasi Telkomsel di GoTo juga menghasilkan synergy value yang cukup baik bagi perusahaan, di antaranya integrasi MyTelkomsel dan GoPay untuk meningkatkan user experience penggunaan produk digital, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, kemudahan bagi mitra Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel, dan lainnya.

Pada segmen Consumer, pendapatan IndiHome tercatat sebesar Rp 28,0 triliun atau tumbuh positif 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,0 persen dari total pendapatan Perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50 persen. Adapun 90 persen pendapatan IndiHome ini dikontribusi pelanggan segmen Consumer dan selebihnya dari segmen Enterprise. 

IndiHome menutup 2022 dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 7,1 persen dari akhir tahun lalu menjadi 9,2 juta pelanggan, 63 persen di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37 persen pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome cukup stabil pada kisaran harga Rp 268 ribu, didukung oleh pendapatan dari add- ons yang tumbuh 10,4 persen YoY.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 19,2 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Segmen ini mencatat pertumbuhan kinerja kuartalan yang cukup signifikan pada kuartal IV/2022 sebesar 9,3 persen YoY.

Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan. Sementara itu pendapatan segmen Wholesale and International tumbuh 8,3 persen YoY menjadi Rp 15,4 triliun dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Pada bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom mengukuhkan posisi sebagai perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kepemilikan menara telekomunikasi, melalui kepemilikan sebanyak 35.418 unit tower dengan tenancy ratio 1,47x. Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun atau tumbuh 12,5 persen YoY, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5 persen dan 29,3 persen.

Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp 34,2 triliun atau 23,2 persen dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement