Senin 27 Mar 2023 19:12 WIB

BMKG Deteksi Bibit Siklon 945, Apa Dampaknya?

Bibit siklon tropis 94S terdeteksi muncul di Samudera Hindia selatan Jawa Timur.

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kawasan yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94S di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur. Bibit skilon tropis tersebut berdampak pada tinggi gelombang laut.
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kawasan yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94S di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur. Bibit skilon tropis tersebut berdampak pada tinggi gelombang laut.

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA---Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 94S di Samudera Hindia selatan Jawa Timur yang berpotensi memengaruhi gelombang laut di beberapa perairan Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa bibit siklon tropis 94S itu terpantau berada di sekitar 13,6 lintang selatan dan 111,0 bujur timur.

Baca Juga

Bibit siklon tropis itu berkecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1006 mb (milibar) bergerak ke arah selatan barat daya. "Diperkirakan potensi bibit siklon 94S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah," katanya.

Ia mengemukakan, bibit siklon tropis 94S itu berdampak pada tinggi gelombang laut sekitar 1,25-2,5 meter di Selat Sumba bagian barat, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, dan Samudera Hindia selatan NTB dan NTT.

"Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement