REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan Rabu (29/3/2023). IHSG naik ke level 6.788,75 setelah ditutup di level 6.760,32 pada perdagangan kemarin.
Kenaikan IHSG terjadi di tengah bursa global yang bergerak variatif. "Indeks saham di Asia pagi ini dibuka beragam setelah indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup turun," kata Phillip Sekuritas Indonesia, Rabu (29/3/2023).
Di sisi lain, imbal hasil surat utang Pemerintah AS dan harga emas merangkak naik. Menurut Phillip Sekuritas, investor memantau perkembangan terakhir di sektor perbankan pascapenjualan Silicon Valley Bank (SVB).
Perusahaan perantara efek Charles Schwab disebut menjadi perusahaan berikutnya yang terseret dalam krisis perbankan. Suku bunga yang lebih tinggi telah mendorong sejumlah investor untuk memindahkan dana dari akun-akun tertentu sehingga berpotensi menekan usaha dan laba bersih Charles Schwab.
Di pasar obligasi, yield US Treasury Note bertenor 10 tahun naik 3,6 bps menjadi 3,56 persen dari 3,53 persen. Yield US Treasury Note bertenor dua tahun kembali berada di atas 4,0 persen setelah lompat hampir 8 bps ke level 4,04 persen, sehingga memberi tekanan pada saham-saham di sektor teknologi yang sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Di pasar komoditas, harga emas rebound setelah mengalami penurunan selama dua hari. Kenaikan ini seiring dengan pelemahan nilai tukar dolar AS meskipun yield obligasi naik dan ketakutan atas gejolak perbankan tampak mulai mereda.