Rabu 29 Mar 2023 19:25 WIB

Jangan Asal Rebut Konsol Gim Anak, Ini Akibatnya

Ada remaja yang bermain gim video hingga 14 jam sehari.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Anak-anak yang bermain gim video bisa menjadi kecanduan yang berakibat pada tindakan agresif/ilustrasi.
Foto: evidencebasedliving.human.cornell.edu
Anak-anak yang bermain gim video bisa menjadi kecanduan yang berakibat pada tindakan agresif/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Buat orang tua yang merasa anaknya sudah kecanduan bermain gim video, hati-hati. Jangan asal rebut konsol gim anak.

Psikolog dan kepala National Center for Gaming Disorders, Henrietta Bowden-Jones memperingatkan orang tua tidak mengambil konsol dari anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan gim karena bisa memicu kekerasan fisik. 

Baca Juga

Faktanya, lembaga di Amerika Serikat, National Center for Gaming Disorders, telah menangani 745 pasien sejak dibuka pada Oktober 2019, termasuk 327 orang pada tahun lalu. National Center for Gaming Disorders bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kecanduan gim  sebagai gangguan lantaran ada remaja yang bermain hingga 14 jam sehari.

Sebagian besar pasien yang dirujuk ke lembaga tersebut sejauh ini adalah remaja laki-laki, meskipun orang dewasa juga menderita kecanduan gim. Bowden-Jones menginginkan logo Layanan Kesehatan Nasional (NHS) ditampilkan di gim, sehingga pembeli tahu bahwa bantuan tersedia untuk pemain dan keluarga mereka.

“Pada saat mereka menemui kami, orang tua telah mencoba segalanya,” kata Bowden-Jones dilansir Daily Mail, Rabu (29/3/2023).

Pemain yang kecanduan biasanya menganggap orang di sekitarnya telah merampas segalanya, dengan mengambil konsol gim, laptop, telepon. Hal itu yang mengarah pada agresi dan kekerasan, baik dari segi anak kepada orang tua maupun anak kepada saudara kandung. “Begitu kekerasan terjadi, maka keluarga yang trauma,” ujar Bowden-Jones.

National Center for Gaming Disorders membantu menilai dan merawat orang berusia di atas 13 tahun yang mengalami kesulitan mengendalikan penggunaan video gim mereka dengan terapi. Perawatan menawarkan dukungan dalam bentuk terapi perilaku kognitif, lokakarya pendidikan, dan lebih banyak lagi kepada pecandu dan anggota keluarga yang terkena dampak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement