Rabu 29 Mar 2023 21:15 WIB

Memanggil Suami dan Istri dengan Panggilan Abi Umi, Bolehkah?

Panggilan abi dan umi untuk suami istri bukan bertujuan makna asli

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi suami istri. Panggilan abi dan umi untuk suami istri bukan bertujuan makna asli
Foto: antarafoto
Ilustrasi suami istri. Panggilan abi dan umi untuk suami istri bukan bertujuan makna asli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam kehidupan rumah tangga di Indonesia seringkali seorang suami memanggil istrinya dengan panggilan Ummi yang berarti wahai ibuku. 

Begitu juga dengan istrinya, kerap memanggilnya dengan panggilan Abi, yang berarti ayahku.

Baca Juga

Memang sbaiknya pasangan suami istri memanggil pasangannya dengan panggilan yang baik. Namun, apakah boleh seorang suami memanggil istri nya dengan panggilan Ummi dan si istri memanggil suaminya Abi!

Pendiri Rumah Fikih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, panggilan seorang suami kepada istri nya memang sangat banyak . Bukan hanya kata “Bunda” saja, tetapi semua variannya, seperti mama atau ibu. Demikian juga dengan panggilan seorang istri  kepada suaminya, seringkali dengan sebutan ayah, papa, bapak

Menurut Ustadz Sarwat, sebenarnya tidak ada yang terlarang dengan panggilan-panggilan seperti ini, asalkan sudah menjadi kelaziman. 

Tentu sama sekali tidak ada niat dari masing-masing pasangan untuk memposisikan suami atau istri  dengan cara yang berbeda. 

Maksudnya, ketika seorang istri memanggil suaminya dengan sebutan “ayah”, tentu niatnya bukan menganggap suaminya sebagai ayahnya. Demikian juga sebaliknya.

Sayangnya, menurut Ustaz Sarwat, ada panggilan yang agak 'lebih parah' lagi, yaitu panggilan istri kepada suaminya dengan sebutan “Abi”. Dan sebaliknya, panggilan suami kepada istri nya dengan sebutan “ummi”.

Ustadz Sarwat menyebut parah lantaran kata “Abi” bukan sekadar bermakna ayah, yang masih bersifat umum, tetapi sudah makrifah, di dalamnya sudah ada penekanan bahwa yang dipanggil abi adalah ayah saya. Maka ketika istri menyebut “Abi” artinya adalah ayah saya. Ketika suami menyebut “Ummi” artinya adalah ibu saya.

“Di sini yang jadi sorotan adalah semangat menggunakan bahasa arab yang agak kurang tepat mengenai sasaran. Masalahnya, Rasulullah SAW dan para shahabat yang orang arab, sama sekali tidak pernah menyapa istri  mereka dengan sebutan ‘Ummi’,” jelas Ustadz Sarwat dikutip dari Rumah Fikih, Rabu (29/3/2023).  

Menurut dia, para istri  sahabat juga tidak pernah memanggil suami mereka dengan sapaan 'abi'. Karena suami mereka memang bukan ayah mereka, sebagaimana istri  mereka bukan ibu mereka. “Mereka tetap memanggil istri  mereka dengan kata ‘Umm’, tetapi bukan ‘Ummi’,” kata Ustadz Sarwat.

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Sementara itu, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanadnya dari Abu Tamimah Al-Juhaimi, dia berkata: 

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِامْرَأَتِهِ: يَا أُخَيَّةُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: ((أُخْتُك هِيَ؟))، فَكَرِهَ ذَلِكَ، وَنَهَى عَنْهُ 

 “Ada seorang laki-laki yang berkata kepada istrinya, ‘Wahai Ukhti!’ Lalu Rasulullah SAW berkata, ‘Apakah istrimu itu saudarimu?’ Beliau membencinya dan melarangnya.” (HR Abu Dawud  1889)

Namun, hadits tersebut statusnya dhaif karena pada sanadnya ada rawi yang majhul, tidak disebut namanya. Namun, berdasarkan penjelasn di atas, sebaiknya seorang suami tidak memanggil istrinya dengan panggilan “Ummi” atau “Ukhti” yang berarti wahai saudariku. Demikian pula istri, sebaiknya tidak memanggil suaminya dengan panggilan “Abi” atau “Akhi”.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement