Sabtu 01 Apr 2023 18:38 WIB

Perompak Menyandera Awak Kapal Tanker Minyak di Lepas Pantai Afrika Barat

Teluk Guinea salah satu tempat paling berbahaya di dunia untuk serangan perompak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perompak (ilustrasi), Enam anggota dari 16 awak kapal tanker berbendera Liberia disandera oleh perompak yang menaiki kapal di Teluk Guinea, Afrika Barat pekan lalu. Para perompak naik ke kapal tanker Monjasa Reformer di barat daya Port Pointe-Noire, Kongo, pada tanggal 25 Maret 2023.
Perompak (ilustrasi), Enam anggota dari 16 awak kapal tanker berbendera Liberia disandera oleh perompak yang menaiki kapal di Teluk Guinea, Afrika Barat pekan lalu. Para perompak naik ke kapal tanker Monjasa Reformer di barat daya Port Pointe-Noire, Kongo, pada tanggal 25 Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Enam anggota dari 16 awak kapal tanker berbendera Liberia disandera oleh perompak yang menaiki kapal di Teluk Guinea, Afrika Barat pekan lalu. Para perompak naik ke kapal tanker Monjasa Reformer di barat daya Port Pointe-Noire, Kongo, pada tanggal 25 Maret 2023.

Lima hari kemudian, Angkatan Laut Prancis yang sedang berpatroli di daerah itu, menemukan kapal tersebut di lepas pantai negara pulau kecil Sao Tomé dan Principe. Juru bicara perusahaan Thorstein Andreasen, mengatakan, para perompak telah meninggalkan kapal dan membawa sebagian awak kapal bersama mereka. Tidak disebutkan berapa banyak yang telah diculik atau bagaimana mereka dibawa paksa.

Baca Juga

Setelah para perompak naik ke kapal tanker, para kru mencari perlindungan di benteng atau area aman di kapal sesuai dengan protokol darurat anti-pembajakan di atas kapal. Namun, para perompak berhasil menyandera beberapa dari mereka. Kebangsaan anggota kru belum diumumkan, dan tidak ada informasi detail yang diberikan tentang lokasi mereka ditahan.

Para perompak kemudian meninggalkan Monjasa Reformer. Kapal Angkatan Laut Prancis, Premier Maître L'Her, menerima pesan dari kru yang tersisa bahwa enam orang telah diculik.  Kapal Prancis itu bergegas ke tempat kejadian dan merawat tiga orang karena luka ringan.

Juru bicara perusahaan mengatakan anggota kru yang tidak disandera dalam keadaan sehat dan aman. 

"Mereka berada di lingkungan yang aman dan menerima perhatian yang tepat setelah peristiwa mengerikan ini," ujar juru bicara perusahaan.

Tidak ada kerusakan pada kapal atau muatannya yang dilaporkan. Setelah serangan, Monjasa Reformer dikawal menuju Lome, ibu kota Togo, oleh kapal Nigeria.

Teluk Guinea adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia untuk serangan terhadap kapal.  Pada Juni, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi sebuah resolusi yang mengutuk keras pembajakan, perampokan bersenjata, dan penyanderaan di daerah tersebut.  Pembajakan ini terjadi lebih jauh ke selatan di daerah yang biasanya tidak diserang oleh perompak.

Reformer Monjasa digunakan di Afrika Barat sebagai bagian dari operasi bahan bakar laut global Monjasa. Kapal ini membawa minyak gas laut, bahan bakar minyak belerang sangat rendah dan produk bahan bakar minyak belerang tinggi ke kapal. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement