REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengaku, tak masalah dengan wacana koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) digabung menjadi satu di Pemilu 2024.
Wacana ini mengemuka usai pertemuan Presiden Jokowi bersama lima ketum parpol yakni Prabowo, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Bahkan, Prabowo membocorkan, pertemuan dua poros koalisi ini muncul kesepakatan. Menurut dia, antara KIR dan KIB memiliki frekuensi yang sama.
“Ada. Ternyata ada (kesepakatan). Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad (1/4/2023)
Prabowo kemudian bicara tentang tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Termasuk sulitnya pembangunan, kondisi geopolitik, yang harus ditangani dengan baik.
“Jadi untuk ini kita butuh kerjasama yang solid, suatu frekuensi yang sama,” kata Prabowo menegaskan.
Namun, Prabowo belum mau bicara kapan dua koalisi ini bakal bergabung. Menurut dia, perlu ada pembicaraan lebih lanjut.
“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” kata Prabowo.
Termasuk soal konfigurasi capres dan cawapres. Diketahui, KIB punya Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan KIR punya Prabowo serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Prabowo mengatakan, peluangnya duet dengan Airlangga di Pemilu 2024 belum dibicarakan antar-dua poros koalisi.
“Kita belum bicara ke arah situ,” ujar Prabowo.