REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Usai Piala Dunia U-20 urung digelar di Indonesia, beda sikap antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan.
Gibran pun mengungkapkan permohonan maafnya dan mengajak Ganjar untuk melihat ke depan soal beda pendapatnya soal batalnya event skala internasional tersebut digelar di Indonesia.
"Intinya kemarin itu tadi lho, beda pendapat. Pak, ini saya mohon maaf tapi ini kita move on saja ada event pengganti, oh ya saya dukung (balasan Ganjar)," kata Gibran, ketika ditemui di Balaikota Solo, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, Gibran juga membocorkan bahwa pertemuan antara dirinya dengan gubernur berrambut putih tersebut hanya membahas soal pekerjaan. Terkait arahan yang ia terima, Gibran ogah membocorkan hal tersebut.
"Urusan gawean. Akeh. (Pekerjaan. Banyak-Red) Rahasia. (Arahan apa?) Rahasia. Yang jelas saya pertama minta maaf ke beliau karena beda pendapat. Tapi ya udah," katanya.
Gibran menilai soal perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. "Biasa to. (Responsnya?) Oo ya ya. Nggak apa-apa," katanya.
Soal event pengganti, Gibran mengungkapkan bahwa kelas yang akan digelar sekelas U-20. Bahkan ada event olahraga hiburan serta laga pramusim Persis Solo yang akan digelar di Stadion Manahan.
"Ada event pengganti sekelas U-20. Ada yang entertainment, ada yang kompetitif. Juni kita mengundang klub dari luar negeri. Kevin (bos Persis) sudah bilang," katanya.
Sebelumnya, putra sulung presiden Joko Widodo tersebut bertemu Ganjar di rumah dinas gubernur Jateng, Puri Gedeh, Semarang, Senin (3/4/2023). Ganjar mengatakan mengatakan tidak ada pembicaraan khusus selain soal pekerjaan.
"Itu yang coba kita sampaikan. Selain program PSN, rencana beberapa program dari Pemkot Solo dalam mendorong industri kreatifnya dan itu Pemprov Jateng akan mendukung," katanya menambahkan.