Rabu 05 Apr 2023 15:01 WIB

Meski Angka Inflasi Solo Turun, Tapi Masih Tertinggi ke-6 Nasional

Kegiatan pasar murah bakal digencarkan untuk menekan inflasi.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Pasar murah di Pasar Kliwon Solo saat bulan Ramadhan, Rabu (5/4/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Pasar murah di Pasar Kliwon Solo saat bulan Ramadhan, Rabu (5/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Bagian Perekonomian Kota Solo Arif Handoko menyebutkan angka inflasi wilayah setempat menunjukkan penurunan dari Februari hingga Maret. Namun demikian, secara peringkat, Solo masih tempati nomor 6 nasional.

Arif menjelaskan inflasi Kota Solo pada Februari ada pada angka 0.48 dan menunjukkan tren turun di Maret menjadi 0.24. Tapi, angka tersebut dinilai masih tinggi baik secara nasional dan provinsi.

"Untuk inflasi dari Februari ke sini menurun. Namun demikian di Solo masih nomor 2 se-Jawa Tengah dan ke 6 se-Indonesia," kata Arif di sela-sela kegiatan pasar murah, Rabu (5/4/2023).

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus menggelar pasar murah ataupun operasi pasar untuk menekan angka inflasi bersama stakeholder terkait. Apalagi pada momen mendekati Lebaran.

"Jadi kita terus gelar pasar murah bazar pangan dan operasi pasar yang dilaksanakan terus bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog. Masih ada tanggal 12 di Mojosongo Bazar Pangan Murah, tanggal 17 di Laweyan Pasar Pangan Murah juga," katanya.

Dikatakan, pasar murah dilaksanakan dalam rangka menjelang Lebaran. "Kita melaksanakan operasi pasar ya pasar murah juga dalam rangka untuk mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan pangan yang ada di Kota Solo," ujar dia.

Harga tentu lebih murah dari pasar. Berbagai komoditas bahan disediakan pada pasar murah ini. Ada beras, minyak, gula, juga daging frozen. "Beras di sini ada yang Rp 50 ribu kan ada juga yang kelas-kelasan. di sini di bawah Rp 50 ribu juga ada. Yang jelas harganya di bawah harga pasar," jelasnya.

Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan pihaknya juga sempat membahas inflasi dengan gubernur Jateng. "Betul, ya macem-macem tapi sudah saya jelaskan ke beliau bahwa inflasi tinggi tapi pertumbuhan ekonomi juga tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Yantini salah seorang warga Semanggi yang membeli dua karung berisi beras lima kiloan mengaku bahagia lantaran ada pasar murah tersebut. Ia mengatakan pasar murah sangat membantu karena harganya lebih murah hampir Rp 6 ribu.

"Iya senang, tadi beli dua karung Rp 90 ribu. Ya lebih murah hampir Rp 5.000-6.000. Kalau yang di pasar itu yang Rp 11 ribu berasnya kecil-kecil begitu," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement