REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama para menteri terkait menggelar rapat lintas sektoral untuk mematangkan kesiapan pengamanan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 2023, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2023).
Sigit menyampaikan, untuk mengamankan pelaksanaan mudik tahun 2023 ini, kepolisian telah mempersiapkan Operasi Ketupat yang dilaksanakan terpusat dan diikuti oleh seluruh wilayah dimulai pada 18 April hingga 1 Mei 2023 mendatang.
“Namun demikian, untuk melaksanakan pra-kondisi kami melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan satu minggu sebelum tanggal 18 April dan satu minggu setelah tanggal 1 Mei. Sehingga kurun waktu total hampir 1 bulan,” kata Sigit usai rapat lintas sektoral, seperti dalam siaran persnya.
Sigit menjelaskan, rapat lintas sektoral ini dilakukan sejak dini guna menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2023 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Apalagi, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik pada tahun ini meningkat dibandingkan di tahun 2022 lalu. Sebab itu, Polri dan instansi lintas sektoral melakukan pemantapan kesiapan sejak dini serta memperkuat soliditas dan sinergitas.
“Oleh karena itu tentunya kami melaksanakan rakor lintas sektoral lebih awal untuk melaksanakan evaluasi sekaligus melakukan sinergitas dalam langkah perbaikan manajemen terkait dengan rekayasa maupun persiapan-persiapan lain,” ujar Sigit.
Dengan persiapan yang baik, mantan Kabareskrim ini mengungkapkan bahwa, hal itu dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas pada saat mudik dan arus balik nanti. Disamping itu, masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman baik melalui jalan tol, arteri maupun jalur udara serta laut. Khususnya untuk trasportasi laut, perlu diwaspadai juga soal cuaca buruk yang tidak bisa diprediksi, sebagaimana data yang disampaikan oleh BMKG.
“Ini tentunya perlu kita persiapkan dengan baik. Apalagi kita mendapatkan informasi bahwa cuaca masih diwarnai kondisi hujan atau hidrometeorologi. Sehingga tentunya terkait penyeberangan, situasi ombak dan hujan yang ada tentu akan memicu atau menimbulkan potensi bencana seperti longsor, hujan deras atau banjir yang tentunya menghambat perjalanan arus mudik,” ucap Sigit.
Lebih jauh, Sigit menambahkan bahwa jajarannya juga telah diperintahkan untuk melakukan pengamanan terhadap rumah yang ditinggalkan masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik. Dengan begitu, para pemudik tenang meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama.
“Semua ini tentu harus kita persiapkan dengan lebih baik sesuai apa yang disampaikan Pak Menko PMK. Sehingga tahun ini kualitas pengamanan, pelayanan bisa lebih baik dibandingkan tahun kemarin,” tutur Sigit.
Sementara itu, Sigit menyatakan, kepolisian juga menyiapkan jalur Hotline yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan informasi apapun terkait perjalanan mudik maupun balik. "Karena kita punya Command Center yang kita gunakan untuk mengendalikan K3I istilahnya. Sehingga begitu ada informasi dari masyarakat, informasi itu bisa kita teruskan ke anggota yang ada di lapangan, kita teruskan ke kementerian/lembaga terkait atau teman-teman kementerian/lembaga yang membidangi hal tersebut, untuk kemudian bisa mengambil langkah-langkah," papar Sigit.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara masyarakat dan petugas kepolisian, maka diharapkan dapat bergerak dengan cepat dalam menangani segala situasi dan kondisi yang berkembang di lapangan. "Harapan kita komunikasi publik yang baik antara masyarakat dan petugas ini juga bisa membantu memperlancar. Kita berikan ruang untuk itu berkomunikasi interaktif dengan petugas," ujar Sigit.