Selasa 11 Apr 2023 15:08 WIB

Santri Mubaligh Hijrah Mu’allimin Yogyakarta Selesaikan Dakwah di Bedug Gunungkidul

Kedua santri itu sudah selama 20 hari berdakwah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Warga Bedug melepas dua santri Madrasah Mu
Foto: Dokumen
Warga Bedug melepas dua santri Madrasah Mu

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Dua santri Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengakhiri masa Mubaligh Hijrah di Dusun Bedug, Kelurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Keduanya yakni Ananda Yusan Dino Pratama dan Fikri.

Mubaligh Hijrah merupakan kegiatan dakwah sosial keumatan dan kemanusiaan bagi santri Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kegiatan ini, santri mendakwahkan ilmu agama, sosial, dan kemanusiaan kepada warga di daerah sasaran.

Kedua santri Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta itu sudah 20 hari berdakwah di Dusun Bedug. Setidaknya ada sekitar 100 warga Dusun Bedug yang melepas kepulangan Dino dan Fikri pada Senin (10/4/2023) kemarin.

Selama berdakwah di Dusun Bedug, mereka mengaktifkan kegiatan TPA bagi anak-anak di Mushala Al Ikhlas Bedug. Mengaktifkan kegiatan TPA ini diisi dengan berbagai kegiatan.

"Dengan mengaji bersama, menghafal doa-doa, bermain, dan belajar ilmu sosial. Selain itu juga menyelenggarakan shalat Tarawih, kultum ba’da Subuh, dan tadabur alam," kata Dino, Selasa (11/4/2023).  

Dua santri ini juga menggalang donasi untuk pembelian fasilitas di Mushala Al Ikhlas, juga untuk pembelian paket sembako untuk warga sekitar. Hal ini mengingat mushala tersebut yang  masih minim fasilitas.

"Penggalangan donasi untuk pembelian toa dan paket sembako, dan keduanya direspons dengan baik oleh para donatur dengan terbelinya toa dan paket sembako bagi 60 warga Bedug, dan driver AmbulanMu," ujarnya.

Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Girikarto Heri mengatakan, kehadiran dua Mubaligh Hijrah ini telah memberikan arti bagi warga. Keduanya tidak hanya mengaktifkan kembali TPA dan kegiatan masjid di kawasan tersebut, namun juga melengkapi fasilitas mushala.

"Toa dan sembako dirasakan sangat bermanfaat bagi warga Bedug," kata Heri.

Sementara itu, perangkat pemerintah Dusun Bedug juga menyampaikan syukurnya atas apa yang dilakukan dua santri Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini kepada warga.

"Berat kehilangan dua santri Mu'allimin ini karena sudah sangat dekat dengan warga, dan terkhusus anak-anak yang sudah dilatih mengaji, berdoa dan belajar bersama. Bahkan sampai mengikuti lomba dan juara," kata kepala dusun Bedug.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement