Selasa 11 Apr 2023 19:01 WIB

Makkah Bersiap Hadapi Hujan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Pusat Meteorologi Nasional memperingatkan badai petir disertai dengan angin kencang.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Talang air Kabah saat hujan mengguyur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Makkah Bersiap Hadapi Hujan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Foto: SPA
Talang air Kabah saat hujan mengguyur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Makkah Bersiap Hadapi Hujan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pihak berwenang di Arab Saudi mengatakan mereka menerapkan rencana darurat untuk menghadapi hujan di kota suci Makkah. Rencana ini sebagai antisipasi sekaligus persiapan awal untuk memastikan keselamatan dan keamanan peziarah yang mengunjungi Masjidil Haram selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Dilansir dari Arab News, Selasa (11/4/2023), Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, diwakili oleh Badan Layanan dan Prestasi Perlindungan Lingkungan, bekerja sama dengan lembaga pemerintah lainnya yang bekerja di Masjidil Haram. Kepresidenan merekrut lebih dari 200 pengawas dan pengamat, 4.000 pekerja, dan menggunakan lebih dari 500 peralatan untuk menangani hujan yang melanda Masjidil Haram.

Baca Juga

Presiden Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, mengarahkan Badan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Keadaan Darurat dan Risiko untuk mempersiapkan dan mengaktifkan rencana lapangan untuk menghadapi hujan dalam persiapan untuk situasi hujan yang telah diramalkan oleh Pusat Meteorologi Nasional.

Pusat Meteorologi Nasional memperingatkan badai petir disertai dengan angin kencang dan debu, dengan hujan es yang dapat menyebabkan hujan lebat akan mengguyur di beberapa bagian Kerajaan. Di antaranya Al-Baha, Makkah, Madinah, Tabuk, Al-Jawf, wilayah Perbatasan Utara, hujan es, Najran, Jazan, Asir, Al-Qassim, Riyadh dan bagian selatan Provinsi Timur.