REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai, dukungan kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dideklarasikan beberapa hari lalu, menunjukan adanya distribusi dukungan dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menganggap, hal tersebut selaras dengan raihan Airlangga di sejumlah musyawarah rakyat (musra) yang digelar pendukung Jokowi se-Indonesia. "Berdasarkan Musyawarah Rakyat (Musra) yang diadakan oleh Projo di enam Wilayah, terbukti arah dukungan pendukung Jokowi terdistribusi ke Airlangga," kata Ikhwan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Menurut Ikhwan, Projo mulai membaca perubahan peta koalisi politik setelah Jokowi melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh partai pendukung pemerintah beberapa hari lalu. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensinya, Projo sepatutnya memilih tokoh politik yang dekat dengan Jokowi, seperti Airlangga.

Hal itu karena Airlangga merupakan salah satu tokoh pro-Jokowi yang akan melanjutkan program pemerintah. "Hal ini yang menjadi magnet atau ketertarikan Projo mendukung Airlangga. Apalagi Airlangga dinilai sukses dalam membantu pemerintahan Jokowi terutama di bidang ekonomi," ujar Ikhawan.

Dia menjelaskan, dukungan politik dari kelompok relawan, seperti Projo masih sangat relevan dalam konteks Pilpres 2024. "Apalagi Projo punya kekuatan massa yang cukup besar sehingga bisa membantu proses pemenangan pemilu dalam mengakomodir arah pilihan pemilih nantinya," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi memberikan sinyal dukungan terhadap Airlangga menjadi capres pada Pemilu 2024. Hal tersebut terlihat dari kedekatan antara keduanya dalam kegiatan Pasar Murah di Stadion Mini Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (8/4/2023).

Ikuti Whatsapp Channel Republika