Rabu 12 Apr 2023 10:09 WIB

Kesaksian Para Nabi tentang Sakitnya Sakaratul Maut Jelang Kematian

Sakaratul maut akan dihadapi setiap orang dengan tingkat kepedihan berbeda

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kematian. Sakaratul maut akan dihadapi setiap orang dengan tingkat kepedihan berbeda
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi kematian. Sakaratul maut akan dihadapi setiap orang dengan tingkat kepedihan berbeda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tidak ada rasa sakit di dunia yang melebihi sakitnya  dicabutnya roh dari jasad. Bahkan para  nabi dan rasul pun memberikan kesaksian tentang sangat pedihnya rasa sakit ketika roh dicabut dari jasad. 

Dalam kitab at-Tadzkirah, Imam Qurthubi menukilkan sejumlah riwayat yang menjelaskan tentang rasa sakit sakaratul maut yang juga dirasakan para nabi.

Baca Juga

Nabi Ibrahim alaihissalam ketika ditanya Allah SWT tentang rasa sakit dicabutnya roh mengatakan bahwa rasanya seperti kain basah yang disetrika. 

وذكر المحاسبي في الرعاية : أن الله سبحانه قال لإبراهيم عليه السلام : يا خليلي كيف وجدت الموت؟ قال : كسفود محمي جعل في صوف رطب ثم جذب، قال : أما إنا قد هونا عليك 

Al-Muhasibi menyebutkan dalam kitab ar-Ri'ayah: bahwa Allah SWT berkata kepada Nabi Ibrahim alaihissalam, "Wahai kekasihKu, bagaimana kamu merasakan mati?” 

Nabi Ibrahim menjawab, "Kematian bagiku seperti seterika yang sangat panas, yang digosokkan pada kain wol yang basah (sehingga kain wol tersebut kering seketika).” Allah kemudian berkata, “Sesungguhnya Kami telah memudahkan kematianmu.”

Begitupun Nabi Musa alaihisalam yang merasakan sakitnya ketika dicabut nyawa seperti burung yang dipanggang hidup-hidup. 

Diceritakan bahwa ruh Nabi Musa sampai kepada Allah, maka Allah SWT berkata kepadanya, (roh Nabi Musa). “Wahai Musa bagaimana kamu merasakan mati?” 

Ruh Nabi Musa menjawab, “Kematian yang kurasakan seperti burung hidup yang dipanggang di atas panggangan.” 

وروي أن موسى عليه السلام لما صار روحه إلى الله تعالى قال له ربه: يا موسى كيف وجدت الموت ؟ قال : وجدت نفسي كالعصفور الحي حين يلقى على المقلى لا يموت فيستريح ولا ينجو فيطير

Diceritakan bahwa ruh Nabi Musa sampai kepada Allah, maka Allah berkata kepadanya, (roh Nabi Musa). “Wahai Musa bagaimana kamu merasakan mati?” Roh Nabi Musa menjawab, “Kematian yang kurasakan seperti burung hidup yang dipanggang di atas panggangan.”

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

Nabi Isa alaihissalam sampai meminta pada para pengikutnya untuk senantiasa meminta kepada Allah SWT agar dimudahkan ketika sakaratul maut. Sebab sakitnya sakaratul maut lebih sakit dari kesakitan apapun di dunia. 

وقال عيسى بن مريم عليه السلام : يا معشر الحواريين ادعوا الله أن يهون عليكم هذه السكرة ، يعني سكرات الموت 

Isa ibn Maryam berkata, “Wahai Hawariyyun (pengikut Nabi Isa), mohonlah kepada Allah agar Dia memberikan kemudahan kepada kalian ketika menghadapi sakaratul maut.”

Ada riwayat yang menyebutkan bahwa kepedihan mati lebih sakit dari rasa sakit akibat tebasan pedang, gergaji, atau gunting. 

وذكر أبو نعيم من حديث مكحول عن واثلة رضي الله عنه عن النبي ﷺ أنه قال: والذي نفسي بيده لمعاينة ملك الموت ، أشد من ألف ضربة بالسيف. وسيأتي بكماله. انشاءالله تعالى

Abu Nu'aim al-Hafizh menyebutkan dalam kitab al-Hilyah sebuah hadits dari makhul, Rasulullah SAW bersabda, “Aku bersumpah bahwa rasa sakot ketika akan mati melebihi rasa sakit tebasan seribu pedang.”      

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement