REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Pelatih Benfica Roger Schmidt tak senang dengan keputusan wasit asal Inggris Michael Oliver saat memimpin pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions melawan Inter Milan, di Stadion Da Luz, Lisbon, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Benfica kalah 0-2 dan harus berjuang keras untuk membalikkan keadaan di leg kedua yang akan berlangsung di San Siro.
Sundulan Nicolo Barella membawa Inter unggul 1-0.Usaha mereka kian berat ketika Inter mendapatkan hadiah penalti setelah pemain mereka handball di kotak terlarang. Romelu Lukaku melaksanakan tugasnya dengan baik dan membawa Inter menang 2-0.
Schmidt tak senang dengan keputusa wasit atas penalti yang diberikan. Ia merasa timnya tidak beruntung dengan keputusan-keputusan wasit. Ia tak percaya Inter mendapatkan hadiah penalti. Schmidt justru mengeklaim Benfica seharusnya mendapatkan hadiah penalti ketika Alessandro Bastoni menyapu bola di kotak penalti yang diklaim sebagai sebuah pelanggaran.
“Jelas, kekalahan kandang tidak bagus, tapi itu baru babak pertama. Kita harus selalu percaya pada diri kita sendiri. Inter bermain dengan efisiensi yang lebih tinggi dan kami harus melakukan hal yang sama pekan depan. Saya yakin kami bisa menang di Milan,” ujarnya usai laga, dilansir dari Football Italia.
Ia mengakui pertandingan berlangsung sulit dan berpikir kedua tim memiliki peluang bagus. Hanya saja Benfica tidak mampu memafaatkan peluang itu menjadi gol dan timnya bermain lebih bertahan. Namun Benfica telah menciptakan peluang emas di menit-menit akhir.
Benfica tidak terkalahkan di Liga Champions musim ini. Mereka menjadu juara grup di depan Juventus dan Paris Saint-Germain. Mereka juga mencetak gol di setiap pertandingan dan hanya bermain imbang 1-1 baik di kandang maupun tandang melawan PSG.
Di liga domestik penampilan mereka sangat baik dengan masih memuncaki klasemen. Namun rentetan 10 kemenangan beruntun diakhiri pada saat kalah 2-1 dari FC Porto. Hasil tersebut berisiko mereka terlempar dari perebutan gelar juara.