REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan tersebut, mereka turut menyodorkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke koalisi besar yang wacananya akan melebur Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Dari hasil rembuk rakyat itu hasilnya adalah Pak Ganjar pranowo, jadi kami sampaikan bahwa hasil jajak pendapat seperti itu dan PSI siap mendukung. Hingga saat ini hasil jajak pendapat rembuk rakyat itu belum berubah, tapi kami hari ini melakukan komunikasi politik dengan koalisi besar," ujar Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/4).
Namun, dicalonkan atau tidaknya nama Ganjar di koalisi besar merupakan komunikasi antara ketua umum partai politik. Mengingat koalisi besar digaungkan oleh Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"PSI menyadari bahwa semangat yang menyatukan kita semua adalah ingin melihat ada keberlanjutan dan kesinambungan dari program-program Pak Jokowi, itu yang membuat PSI tertarik dengan koalisi besar," ujar Grace.
"Oleh karenanya selama orang yang ditunggu adalah orang yang satu visi dengan Pak Jokowi, siap menjamin keberlanjutan program-program Pak Jokowi," katanya melanjutkan.
Ketua Umum PSI, Giring Ganesha Djumaryo berterima kasih kepada Partai Golkar yang telah menerima kunjungan pengurusnya sebanyak dua kali. Keduanya memiliki persamaan pandangan terhadap bangsa.
"Dengan serius membicarakan masa depan Indonesia dan bagaimana kita berdua sebagai partai bisa berkontribusi dalam proses membangun dan mensejahterakan rakyat Indonesia " ujar Airlangga.
PSI juga menyambut baik terbentuknya koalisi besar yang merupakan diwacanakan untuk melebur Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dengan tujuan utamanya adalah melanjutkan keberhasilan Jokowi.
"Koalisi besar ini kita siap membuka pintu-pintu komunikasi brainstorming dan juga pintu-pintu kolaborasi sebagai sister party Partai Golkar sebagai partai koalisi besar ini," ujar Giring.
"Untuk benar-benar nanti dikhususkan siapa kira-kira calon presiden yang cocok melanjutkan pembangunan Bapak Joko Widodo."