Kamis 13 Apr 2023 23:42 WIB

BP2MI Ajak Pemda Berkolaborasi untuk Memberi Perlindungan Pekerja Migran

BP2MI ingatkan kejahatan kemanusiaan penempatan nonprosedural PMI tak boleh didiamkan

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani menyampaikan komitmennya untuk melindungi PMI. Dia mengajak pemerintahan daerah untuk melindungi PMI dari tangan-tangan jahil mafia sindikat PMI untuk diperjualbelikan ke luar negeri dengan modus dipekerjakan.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani menyampaikan komitmennya untuk melindungi PMI. Dia mengajak pemerintahan daerah untuk melindungi PMI dari tangan-tangan jahil mafia sindikat PMI untuk diperjualbelikan ke luar negeri dengan modus dipekerjakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani menyampaikan komitmennya untuk melindungi PMI. Dia mengajak pemerintahan daerah untuk melindungi PMI dari tangan-tangan jahil mafia sindikat PMI untuk diperjualbelikan ke luar negeri dengan modus dipekerjakan.

"Kita bermimpi kerja-kerja kolaboratif semakin kuat antara BP2MI dengan pihak terkait. Dan kita bermimpi negara semakin hadir membuktikan dirinya hadir untuk para Pekerja Migran Indonesia. Ada potret penempatan ilegal anak-anak bangsa, dan ada potret pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan legal. Negara hadir benar-benar hadir memperlakukan PMI secara hormat. Pelindungan tiga dimensi dilakukan," kata Benny.

Ia menyampaikan pernyataan tegasnya untuk memerangi sindikat penempatan ilegal PMI. Menurutnya kejahatan kemanusiaan melalui penempatan non-prosedural PMI tidak boleh didiamkan. Seluruh Kementrian/Lembaga, dan stakeholder diharapkannya bergerak.

"Memantik emosi kalau kita menemukan, menyaksikan penempatan PMI secara ilegal dilakukan. Negara yang kuat ini malah seolah-olah kalah dengan kekuatan segelintir orang yang disebut sindikat. Kenapa saya marah, karena 80 persen korban penempatan ilegal itu adalah ibu-ibu. Ini tidak bisa dibiarkan," tutur Benny. 

Bagi Benny melawan sindikat merupakan keterpanggilan historis. Dengan energi yang power full dan soliditas semua pihak, Benny optimis praktek kejahatan terhadap PMI melalui perdagangan gelap tersebut akan dapat dihentikan.

"Ini panggilan sejarah kita, bahwa kita harus ambil bagian melawan sindikat. Penegakan hukum harus dilakukan. Ini kuncinya, bagaimana negara yang religius ini, memiliki aparatur negara ini, digaji dan dipersenjatai rakyat, lalu kalah oleh para sindikat. Calo yang turun ke desa-desa lalu melakukan penempatan ilegal. Dimana perangkat daerah seperti tak punya kekuatan," ujar Benny.

Sementara itu, Bupati Karawang, Jawa Barat Cellica Nurrachadiana mengapresiasi kinerja Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di bawah kepemimpinan Benny Ramadhani. Dia mengatakan, sejauh ini banyak perubahan dan inovasi yang dilakukan BP2MI, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement