MAGENTA -- Sebuah kisah menarik terjadi menjelang Lebaran di tahun 1950-an. Waktu itu, Presiden Sukarno tidak punya uang untuk membayar zakat fitrah. Dengan terpaksa ia melelang peci kesayangan yang sering dikenakannya, yaitu peci Kuda Mas.
Cerita di atas dikisahkan oleh mantan menteri luar negeri Roeslan Abdoelgani dalam buku Suka Duka Fatmawati Sukarno karya Kadjat Adrai yang diterbitkan Yayasan Bung Karno, 2008.
“Cak, tilpuno Anang Tayib. Kondo-o nek aku gak duwe duwik (Cak, teleponkan Anang Tayib. Kasih tahu bahwa aku tak punya uang),” kata Sukarno.
.