Jumat 14 Apr 2023 04:20 WIB

Anak Buahnya Diusir Ketua DPRD DKI, Kepala BKD Malah Bersikap Tegas

Prasetyo Edi geram tidak diberi tahu ada rotasi pejabat di lingkungan Pemprov DKI.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Maria Qibtya.
Foto: Dok Humas Pemprov DKI
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Maria Qibtya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Maria Qibtya menanggapi ihwal insiden pengusiran yang dilakukan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi terhadap Sekretaris BKD, Etty Agustijani dalam rapat yang digelar di ruang paripurna DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023).

Pengusiran itu disinyalir karena Prasetyo menuding komunikasi BKD DKI kepada dewan minim terkait mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Maria membela diri bahwa hal yang dipermasalahkan oleh Prasetyo mengenai rotasi pejabat adalah urusan internal Pemprov DKI.

Maria menyatakan, rotasi pejabat sepenuhnya merupakan kewenangan eksekutif, tanpa harus melibatkan ketua DPRD DKI. "Itu urusan kepegawaian," kata Maria singkat kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).

Baca: Ketua DPRD DKI Usir Sekretaris BKD Saat Rapat di Ruang Paripurna

Saat kembali dikonfirmasi mengenai DPRD DKI yang ingin diberitahu mengenai agenda rotasi pejabat, Maria menegaskan kembali, hal itu merupakan ranah Pemprov DKI. "Itu urusan eksekutif," ucapnya menegaskan.

Mengenai tudingan pejabat BKD DKI minim komunikasi dengan pimpinan DPRD, Maria pun enggan berkomentar lebih lanjut guna menghindari polemik yang tidak perlu. "No comment," ujarnya.

Sebelumnya, Prasetyo Edi geram dengan pejabat BKD DKI yang tidak menginformasikan adanya rotasi jabatan di lingkungan Pemprov DKI Hal itu merupakan buntut pelantikan yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono terhadap pelantikan 65 pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) di Balai Kota DKI pada Selasa (21/3/2023).

Pantauan Republika.co.id, momen pengusaran terjadi menjelang diselenggarakannya rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI. Agenda rapat adalah Laporan Hasil Pembahasan Komisi-Komisi bersama Eksekutif terhadap LKPJ Gubernur DKI Jakarta tahun 2022 sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca: Ketua DPRD DKI Dipanggil KPK Soal Kasus Pembelian Lahan di Pulogebang

Pada saat itu, turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono sebagai perwakilan Pj Heru. Sebelum rapat Banggar DPRD DKI dimulai, Prasetyo mengabsen terlebih dahulu para pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI yang datang.

Tiba-tiba, politikus PDIP itu menyinggung Kepala BKD DKI Maria Qibtya dengan nada tinggi, lantas mengusirnya dari ruangan. Padahal, Maria tidak ikut rapat dan diwakili Sekretaris BKD Etty.

 

"Di sini ada Maria gak? Kalau ada suruh keluar, saya enggak terima dia di sini. Dia enggak pernah menghargai saya sebagai pimpinan di sini," kata Prasetyo dalam ruangan rapat yang lengang itu.

Sejurus kemudian, Etty yang tampak berada di barisan kursi kedua di sisi kanan ruang rapat paripurna, tepat di belakang Sekda Joko pun akhirnya berdiri. Dia berjalan bersama satu orang lainnya yang diduga pegawai BKD DKI menuju pintu keluar dan enyah dari ruangan. Rapat pun dibuka oleh Prasetyo dan berlangsung sekitar tiga jam.

Baca: Pj Heru Tunjuk Welfizon Yuza yang Pernah Dicopot Anies Jadi Dirut PT Transjakarta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement