REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag mengatakan timnya kehilangan kendali saat Sevilla bangkit dari ketertinggalan dua gol pada leg pertama babak perempat final Liga Europa, di Stadion Old Trafford, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. Setelah MU unggul 2-0 di babak pertama lewat dua gil Marcel Sabitzer, Sevilla memaksa pertandingan berakhir imbang 2-2 berkat dua gol bunuh diri Tyrell Malacia dan Harry Maguire di menit-menit akhir.
Menurut Ten Hag, seharusnya MU bisa mematikan permainan bukan justru kehilangan kendali. Pasalnya, Setan Merah mendominasi permainan. Ia mengeklaim seharusnya MU unggul lebih dari tiga gol.
“Saat-saat yang tidak menguntungkan dengan cedera, kami harus membuat beberapa pemain pengganti karena cedera, lalu kami kehilangan kendali,” ujar Ten Hag usai pertandingan dilansir dari football365.
Pelatih asal Belanda itu juga menilai dua gol bunuh diri MU merupakan nasib buruk yang harus dihadapi. Namun Ten Hag meminta pasukannya belajar dari pertandingan tersebut agar diperbaiki.
Ia mengakui ketika pemainnya cedera permainan MU mulai kehilangan ritme permainan. Di babak pertama MU bermain bagus dan penuh keyakinan. Itu sebabnya Setan Merah mampu mencetak dua gol serta menciptakan sejumlah peluang. Tetapi MU mulai kehilangan kendali di babak kedua.
"Saya tahu kami bisa melakukan yang lebih baik dengan para pemain ini di bagian terakhir pertandingan dan kami harus lebih tenang, itu bukan malam yang menyenangkan,” kata Ten Hag.
Marcel Sabitzer mengaku frustrasi karena MU kebobolan dua gol bunuh diri. Ia tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata atas kekesalannya. Dua gol bunuh diri tersebut merusak mood-nya setelah sempat unggul dua gol.
Sabitzer juga menyesalkan MU tidak memenangkan laga karena mempunyai banyak peluang dan mengendalikan permainan. Dan MU justru mencetak gol bodoh yang membuat Sevilla terhindar dari kekalahan.
“Kami tidak bisa kebobolan gol seperti ini dan kami benar-benar kecewa sekarang. Dalam kompetisi seperti ini Anda harus fokus sampai akhir. Menit-menit terakhir agak aneh. Dua gol bodoh. Bukan itu yang kami inginkan. Ketika Anda unggul 2-0 di kandang, Anda harus menyelesaikannya,” kata dia.