REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) menyerahkan bantuan sebanyak 110 paket sembako pada warga yang tinggal di sekitar wilayah kampus UGM, Jumat (14/4/2023), di lobby Asrama Kinanti. Penyerahan bantuan diberikan secara simbolis oleh Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Rustamadji kepada dua perwakilan warga yang berasal dari padukuhan Kocoran dan padukuhan Barek, Sinduadi, Sleman.
Rustamadji mengatakan penyerahan bantuan paket sembako ini sebagai bentuk apresiasi UGM kepada warga yang telah bersama-sama membantu meningkatkan pengembangan kepribadian dan karakter mahasiswa selama tinggal di asrama atau indekos di sekitar kampus. "UGM selalu berkomitmen bersama-sama dengan warga untuk bahu membahu membentuk kepribadian mahasiswa. Kita mengucapkan terima kasih atas peran yang dilakukan selama ini," katanya dalam siaran pers, Ahad (16/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Rustamadji juga menyampaikan terima kasih kepada warga selama masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 selalu menyediakan kebutuhan makan dan indekos bagi mahasiswa dengan harga terjangkau bagi mahasiswa. "Hal itu sangat membantu mahasiswa," jelasnya.
Namun demikian, Rustamadji juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada sikap dan perkataan dari perilaku mahasiswa yang dianggap menyinggung perasaan warga selama tinggal dan hidup berdampingan bersama masyarakat. "Jika ada perilaku dalam berinteraksi yang kurang bagus silahkan ditegur," harapnya.
Menurutnya, kebersamaan antara UGM dan warga di sekitar kampus sangat berperan dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan. Bahkan kebersamaan yang baik dengan warga justru meninggalkan bekas yang mendalam dan selalu diingat oleh mahasiswa setelah lulus. "Ada yang dapat pasangan atau meninggalkan banyak kenangan. Seringkali alumni datang untuk meninjau tempat kosnya. Sekali lagi, terima kasih kepada warga di sekitar UGM," katanya.
Lurah Sinduadi, Senen Haryanto, menyambut baik dilaksanakannya kegiatan pengabdian dari UGM untuk warga Sinduadi. Menurutnya selama ini kehadiran dan kemajuan kampus UGM memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian warga. "Harapan kami ada peningkatan ekonomi untuk masyarakat dengan adanya asrama karena untuk neli makan dan minum atau membeli sesuatu di warung-warung milik warga," katanya.
Ia menyebutkan soal kerja sama yang tengah dilakukan oleh UGM dengan Kelurahan Sinduadi dalam bentuk pengelolaan sampah terpadu. Pengelolaan sampah terintegrasi ini menurutnya selain bertujuan menjaga kebersihan lingkungan namun juga bisa untuk dijadikan kegiatan riset mahasiswa. "Kami punya program strategis yang didukung oleh UGM dalam pengelolaan sampah yang terintegrasi. Kami membangun ini dipakai sebagai tempat riset mahasiswa terkait dengan sampah yang bisa diolah menjadi komoditas yang memiliki nilai yang tinggi," katanya.