REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Keraton Yogyakarta mengizinkan untuk digunakannya Alun-alun Selatan sebagai tempat untuk menggelar sholat Idul Fitri (Ied) 1444 H. Meski begitu, warga yang melaksanakan ibadah sholat di kawasan tersebut diminta untuk menjaga kebersihan.
Pasalnya, pelaksanaan sholat di lapangan maupun tempat terbuka seringkali menggunakan alas, seperti koran maupun plastik. Bagi jamaah yang menggunakan alas tersebut, maka diminta untuk membersihkan dan tidak membuang sembarangan setelah shalat selesai dilakukan.
"Karena sering kali begitu, selesai sholat (bagi yang) tidak membawa sajadah atau tikar, tapi membawa koran, korannya ditinggalkan begitu saja," kata Penghageng II Kawedanan Rekso Suyoso Keraton Yogyakarta, KRT Kusumanegara di Komplek Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (18/4/2023).
Pelaksanaan sholat Ied di Alun-Alun Selatan dilakukan pada 21 April 2023 nanti. Penggunaan Alun-alun Selatan sebagai tempat pelaksanaan sholat Ied ini merupakan pertama kalinya setelah pandemi Covid-19.
Permohonan menggunakan Alun-alun Selatan untuk shalat Ied di 2023 ini diajukan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) setempat. Pihak Keraton Yogyakarta juga sudah mengizinkan penggunaan Alun-alun Selatan dengan mengeluarkan surat nomor 0152/KH.PP/Ruwah.III/EHE.1956.2023 yang ditandatangani GKR Condrokirono selaku Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Sudah ada jawaban dari GKR Condrokirono untuk izin penggunaan Alun-alun Selatan untuk sholat Ied tanggal 21 April," ujarnya.
Untuk Muhammadiyah, penyelenggaraan shalat Ied dilakukan pada 21 April. Sedangkan, hingga saat ini pemerintah belum menetapkan Idul Fitri jatuh pada 21 April atau 22 April.
Meski begitu, pelaksanaan sholat Ied di Alun-alun Selatan hanya pada 21 April. "Biasanya kalau untuk shalat misalnya berbeda hari, dari dulu (tetap Alun-alun Selatan) hanya sekali dipergunakan," jelasnya.