Selasa 18 Apr 2023 19:25 WIB

BNI Cetak Laba Bersih Rp 5,2 Triliun pada Kuartal I 2023

Kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen secara tahunan (YoY) jadi Rp 634,3 triliun

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mengawali 2023 dengan torehan yang positif dan berkelanjutan.
Foto: Dok. BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mengawali 2023 dengan torehan yang positif dan berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)  mengawali 2023 dengan kinerja positif dan berkelanjutan. Agenda transformasi yang masih terus berjalan memberikan dampak positif pada perseroan sekaligus membuka berbagai potensi bisnis baru.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian pada kuartal I 2023 sejalan dengan visi perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Perseroan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas.

Baca Juga

“Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimistis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Selasa (18/4/2023).

Kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen secara tahunan (YoY) atau mencapai Rp 634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi kami untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.

Dari sisi likuiditas, perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen YoY atau mencapai Rp 743,7 triliun. Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.

CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9 persen YoY dengan rasio CASA mencapai 69 persen. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7 persen.

Perseroan membukukan laba bersih kuartal I sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen YoY, hal ini berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3 persen di kuartal I 2022 menjadi 15,5 persen di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement