REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabuk perjalanan masih banyak dialami oleh para pemudik. Rasa mual, bahkan muntah sering tak terhindarkan bagi mereka yang mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun udara.
Dokter dari RSIA Al-Fauzan, dr Hutri Mahardiaka, mengatakan mabuk kendaraan biasanya dikarenakan asam lambung yang meningkat. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan persiapan mudik yang baik. Dokter Hutri menyarankan agar sebaiknya makan terlebih dulu dari rumah.
“Jangan terlalu lama membiarkan perut kosong,” kata dia, disimak dari IG Live akun @rsalfauzan, Selasa (18/4/2023).
Karena ketika perut semakin lama kosong, maka kian naik pula asam lambungnya. Sehingga itulah yang bisa menyebabkan perasaan mual dan muntah. Dokter Hutri menekankan pentingnya makan teratur. Sebisa mungkin diupayakan membawa bekal sendiri. Pasalnya saat jajan sembarangan, belum tentu makanan tersebut bersih atau higienis.
“Sama bisa jaga-jaga bawa obat mual muntah untuk mecegaj terjadi di jalan,” ujarnya.
Tetapi bagi orang yang mungkin tetap bisa merasakan mabuk kendaraan ketika sudah makan, disarankan untuk makan sedikit-sedikit, tidak langsung banyak. Kemudian membawa camilan, yang juga bisa dimakan sedikit-sedikit.
Hal terpenting perut tetap terisi dan tidak terlalu lama dibiarkan kosong karena jika perut sudah terlalu lama kosong, maka akan semakin mual. Saat mual makin malas makan. Semakin terlalu lama kosong, produksi asam lambungnya terus meningkat.
Jadi, membawa camilan merupakak alternatif solusi. Camilan bisa dimakan secara perhana, sedikit-sedikit.
“Kalau sudah tidak tahan mual, bisa konsumsi obat mual muntahnya. Pastikan juga obatnya belum kadaluarsa,” kata dia.