REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YouTube sudah melarang video yang secara langsung mempromosikan gangguan makan. Sekarang YouTube sedang membatasi konten yang mungkin secara tidak sengaja mendorong perilaku tersebut.
Dilansir dari laman Engadget, Kamis (20/4/2023), pertama-tama, layanan tersebut melarang video tentang gangguan makan yang menampilkan perilaku yang dapat ditiru atau intimidasi yang berorientasi pada berat badan. Perusahaan juga akan membatasi video informatif dan artistik yang berisi gangguan makan yang ditujukan untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas.
Anda juga akan melihat panel referensi krisis untuk gangguan makan di lebih banyak tempat. Meskipun sudah muncul di hasil penelusuran di sembilan negara (termasuk AS, Kanada, dan Inggris Raya), kini Anda akan melihatnya di bawah video yang relevan di wilayah tersebut. Penonton di AS mungkin didorong untuk menelepon atau mengobrol dengan National Eating Disorder Association di AS.
Pendekatan baru awalnya akan dapat dilihat hari ini dan menjangkau lebih banyak orang di minggu-minggu mendatang. YouTube mengatakan ini adalah upaya yang berkelanjutan.
Menurut pihak YouTube, video dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Apalagi video yang menampilkan gangguan makan tersebut bisa secara tidak sengaja justru memicu gangguan makan pada pemirsa yang berisiko.