REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Lalu Lintas Polres Bogor memantau arus mudik dan wisata di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor pada Kamis (20/4/2023) belum meningkat secara signifikan. Namun, sudah banyak kendaraan yang melintas di Jalur Puncak untuk melaksanakan mudik lebaran.
“Terlihat dari fisik kendaraan yang terpantau membawa tambahan (barang) di atas kap mobil, sehingga kami analisa sebagai warga yang mudik lebaran,” kata Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto, Kamis (20/4/2023).
Untuk memprioritaskan kelancaran warga yang melintas, Ardian mengatakan, pihaknya menurunkan 120 personel gabungan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor. Sejak Rabu (19/4/2023) hingga lebaran H+2 dan H+3, di Jalur Puncak masih diterapkan sistem ganjil-genap kendaraan bermotor secara situasional.
“Namun apabila ada sedikit kepadatan, kami juga melakukan rekayasa prioritas arus. Maksudnya prioritas arus, kami memprioritaskan lajur yang lebih dominan,” ujar Ardian.
Di samping itu, lanjut dia, meskipun belum terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan, terjadi kepadatan lalu lintas di tiga titik. Pertama di Desa Pasir Muncang yang terdapat bottle neck, Simpang Megamendung karena ada perpotongan arus aktivitas warga sekitar, dan di Cisarua.
“Memang yang terpadat adalah di cisarua, karena pesatnya perekonomian dan juga menjelang hari raya lebaran, aktivitas masyarakat sudah mulai meningkat,” imbuhnya.
Sedangkan, sambung Ardian, dari pantauannya bersama Jasamarga dan CCTV di TMC Polres Bogor, ruas Tol Jagorawi tidak sepadat ruas Tol Cikampek. Bahkan terpantau normal seperti biasanya saat akhir pekan.
Kendati demikian, akan dilakukan antisipasi terjadinya kepadatan arus lalu lintas menuju kawasan wisata di Jalur Puncak. “Baik di hari H lebaran, maupun H+1, hingga selesai cuti bersama,” pungkas Ardian.