3. Minangkabau
Urang awak biasa melakukan tradisi ziarah rumah gadang di Suku Mandahiliang, Nagari Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Tradisi ini diketahui masih bertahan sebagai sarana silaturahim warganya dalam merayakan Idul Fitri.
Dalam tradisinya, kaum ibu biasa membawa rantang berisi makanan untuk disantap bersama. Seluruh makanan yang disediakan merupakan masakan khas Minang yang terkenal dengan cita rasanya, seperti rendang gulai ayam, ikan asam padeh, dan lain-lain.
4. Jakarta
Masyarakat Betawi umumnya kerap menggelar tradisi ruwahan di malam takbir Idul Fitri. Ruwahan merupakan tradisi berupa pengajian dan tahlil yang diselenggarakan bersama-sama untuk mendoakan para arwah keluarga yang telah berpulang.
Tradisi ini juga diselingi dengan makan bersama dengan menu makanan khas Betawi, seperti semur, ketupat sayur Betawi, asinan, pecak ikan, hingga sayur gabus pucung. Sedangkan di hari H Syawal, masyarakat Betawi biasa menyambangi rumah sanak-saudara lalu kemudian dilanjutkan dengan berziarah kubur ke makam keluarga.
Mendoakan orang yang telah meninggal umumnya dipercaya oleh mayoritas masyarakat Betawi sebagai sebuah tindakan kebaikan. Kebaikan tersebut nantinya diharapkan kembali kepada mereka dalam bentuk apa pun, seperti umur panjang, rizki, jodoh, atau kenyamanan dalam menjalankan hidup yang kerap kali ditimpa tantangan.