REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dar al-Iftaa, otoritas utama Mesir untuk mengeluarkan dekrit keagamaan, mengumumkan Jumat, 21 April akan menandai hari pertama bulan Syawal 1444 H, yang menandakan awal dari hari libur keagamaan Idul Fitri.
Idul Fitri adalah hari libur keagamaan yang signifikan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati akhir bulan puasa Ramadhan.
Libur lebaran ini berlangsung selama tiga hari dan merupakan salah satu dari dua hari libur keagamaan utama dalam Islam. Hari libur lainnya adalah Idul Adha, yang diamati pada hari ke 10 Dzulhijjah, bulan ke-12 kalender Hijriyah Islam.
Pada kesempatan Idul Fitri dan Hari Pembebasan Sinai, pemerintah Mesir telah menyatakan hari libur berbayar untuk karyawan dari 20 hingga 25 April. Hari pertama Idul Fitri, ditandai pada hari pertama Syawal, menurut kalender Hijriyah Islam, didasarkan pada perhitungan bulan. Bulan bervariasi antara 29 dan 30 hari, tergantung pada penampakan bulan sabit.
Secara tradisional, penampakan bulan sabit setelah matahari terbenam dapat dilihat dengan mata telanjang melalui teleskop di tempat mana pun di negara itu pada hari Sabtu 22 April 2023. Namun, banyak negara mayoritas Muslim, termasuk Mesir, telah mengandalkan perhitungan astronomi untuk menentukan dimulainya bulan lunar Islam dalam beberapa tahun terakhir, sambil tetap mengamati penampakan bulan sabit sebagai tradisi yang dihormati.