REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setuju dengan usulan agar penerapan rekayasa jalur satu arah di ruas tol saat arus balik Lebaran 2023 diterapkan dalam waktu tertentu tanpa jeda.
"Setuju kalau one way harus dilakukan terus menerus. Peralihan one way membutuhkan waktu dan tenaga," kata Budi Karya di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/4/2023).
Menurut dia, rekayasa lalu lintas dengan jalur satu arah masih menjadi andalan untuk mengurai kemacetan. Meski demikian, lanjut dia, mekanisme penerapan jalur satu arah dalam arus mudik dan balik Lebaran ini berada di Korlantas Polri.
Budi Karya hanya mengimbau para pemudik pulang antara 26 hingga 29 April 2023 agar arus bisa merata dan tidak terjadi penumpukan di waktu tertentu
Prediksi kepadatan lalu lintas saat arus balik, lanjut dia, akan terjadi dalam dua gelombang yakni 24 dan 25 April, serta 30 April dan 1 Mei.
Sementara Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Suryonugroho mengusulkan agar pelaksanaan jalur satu arah saat arus mudik dan balik ke depannya dilakukan sekaligus, tanpa jeda.
Selain membutuhkan waktu dan tenaga, kata dia, pelaksanaan one way yang di jeda akan membingungkan masyarakat. "Masyarakat yang mengetahui one way akan berakhir biasanya menunggu di pintu masuk agar bisa melintas, sementara arus kendaraan masih tinggi," ujar dia.
Karena itu, ia mengharapkan one way ditetapkan sejak awal untuk jangka waktu tertentu, tanpa jeda. "Kalau akan ada one way dua hari, tetapkan saja dua hari itu tanpa dihentikan, agar masyarakat tidak bingung," katanya.