Ahad 23 Apr 2023 14:41 WIB

Perjalanan Danu Marta Menikmati Mudik Menggunakan Bajaj BBG

Danu dan keluarga menempuh 10 jam perjalanan naik bajaj dari Jatinegara ke Indramayu.

Bajaj BBG dikemudikan Danu Marta (23 tahun) meluncur dari Jatinegara, Jakarta Timur menuju Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Republika.co.id/Ali Yusuf
Bajaj BBG dikemudikan Danu Marta (23 tahun) meluncur dari Jatinegara, Jakarta Timur menuju Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ali Yusuf

Perjalanan mudik selama Lebaran selalu diidentikkan dengan sepeda motor atau mobil. Adapun bagi penumpang transportasi publik, pemudik dikaitkan dengan bus, kereta, kapal untuk jalur laut, dan pesawat untuk jalur udara. Selama ini, jarang ada yang membahas mudik dengan menggunakan bajaj berbahan bakar gas (BBG).

Adalah Danu Marta (23 tahun) yang memilih perjalanan ke kampungnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dengan menggunkan bajaj. Sebagai pemilik bajaj yang setiap harinya beroperasi di Jakarta, ia mengalihfungsikan kendaraannya untuk membawanya dan keluarga bisa pulang kampung.

Dengan naik bajaj, ia bisa lebih hemat daripada membawa kendaraan pribadi atau naik bus. Dalam perjalanan mudik, Danu terlihat tidak sendiri.

Di belakang kemudinya, ada laki-laki dan perempuan sedang menggendong balita. Barang bawaan mereka diikat di atas bajaj menggunakan tali plastik. Meski tidak menjelaskan isinya, namun terlihat jika barang tersebut sebagai kado untuk keluarga di kampung.

Di depan bajaj yang dikemudikan Danu, ada satu bajaj lagi sudah terisi penuh muatan. Tidak ada penumpang di bajaj satunya tersebut. Menurut Danu, bajaj yang berada di depannya menjadi satu tim perjalanan yang sama-sama pulang kampung menuju Indramayu.

"Iya yang di depan itu teman saya," kata Danu saat berbincang dengan Republika.co.id ketika bajaj berhenti di lampu merah Jalan Insinyur H Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (19/4/2023).

Danu terlihat santai memegang handel gas bajaj, sambil menggeleng-geleng kepalanya sebagai tanda bahwa ia sedang asik menikmati musik. Dari bocoran suara, terlihat jelas jika ia sedang menikmati lagu tarling, yang menjadi ciri khas daerah Pantura.

Berbeda dengan Danu yang masih terlihat segar, saudaranya yang berada di belakang sudah memejamkam mata tidur terlelap. Kepala sang penumpang sesakali terantum ke bawah ketika bajaj yang dikendalikan Danu berjalan perlahan melewati kendaraan yang terhenti di lampu merah.

Danu menuturkan, berangkat mudik dari Jatinegara, Jakarta Timur setelah Zuhur. Dia memperkirakan, jika arus lalu lintas lancar dan tidak padat, perjalanan bisa ditempuh sekitar waktu tujuh jam.

Namun ia memperkirakan, perjalanan bisa mencapai 10-12 jam kalau lalu lintas sedang macet. Meski demikian, ia mengaku, menikmati perjalanan pulang kampung untuk bisa bertemu keluarga besar. "Santai aja, dibawa asik mudiknya," kata Danu.

Akhirnya lampu merah yang sempat menahan bajaj BBG tersebut berganti dengan warna biru. Danu yang berhenti sebentar langsung pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju Indramayu. "Saya duluan yang Bang. Doakan selamat sampai tujuan," ucap Danu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement