Rabu 26 Apr 2023 16:24 WIB

Rupiah Meningkat Ditopang Minat Investor yang Tinggi terhadap SBN

Rupiah ditutup menguat 103 poin atau 0,69 persen ke posisi Rp 14.836 per dolar AS.

Red: Friska Yolandha
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu (26/4/2023), meningkat ditopang minat investor yang masih tinggi untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu (26/4/2023), meningkat ditopang minat investor yang masih tinggi untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Rabu (26/4/2023), meningkat ditopang minat investor yang masih tinggi untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). Rupiah pada Rabu ditutup menguat 103 poin atau 0,69 persen ke posisi Rp 14.836 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.939 per dolar AS.

"Sentimen positif adalah minat yang masih tinggi pada SBN, imbal hasil obligasi 10 tahun kembali turun ke 6,622 persen," kata analis DCFX Futures Lukman Leong, di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Ia menuturkan investor banyak memburu SBN sebagai investasi dengan tingkat pengembalian yang menarik dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih relatif lebih kuat dan cadangan devisa yang akan terus meningkat.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada kuartsl II 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), setelah perkiraan 5 persen (yoy) pada kuartal I tahun 2023.