Kamis 27 Apr 2023 09:10 WIB

Kota Bogor Jadi Tujuan Wisata dan Perlintasan Arus Balik

Meski kendaraan cukup padat, tapi arus lalu lintas tetap masih bisa dikendalikan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pascamudik lebaran dan arus balik mudik, Kota Bogor menjadi perlintasan bagi para pemudik dan tujuan wisata. Berdasarkan catatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota, 360.000 kendaraan tercatat melintasi Kota Bogor.

Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, mengatakan, arus lalu lintas di Kota Bogor tidak begitu deras dan masih terkendali. Hal itu diperkirakan merupakan dampak dari penundaan halal bihalal yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo.

Pada H+2 Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, Galih menyebutkan, sebanyak 340.000 kendaraan melintasi Kota Bogor. Jumlah tersebut bertambah ketika Kota Bogor menjadi penampungan sementara kendaraan yang menuju ke Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.

“Pada Selasa (25/4/2023) ada kejadian padatnya di Puncak, sehingga kami menjadi penampungan sementara kendaraan yang akan ke Puncak. Terhitung kemarin pecah di 360.000 kendaraan yang melintasi Kota Bogor ini,” papar Galih, Rabu (26/4/2023).

Meski arus kendaraan cukup padat namun kata Galih, arus lalu lintas tetap masih bisa dikendalikan. Dari data yang ada, pada H+2 dan H+3 lebaran peningkatan volume kendaraan terjadi hingga 20 sampai 30 persen.

Hal itu, kata dia, dikarenakan Kota Bogor tidak hanya jadi lintasan arus mudik dan arus balik. Namun juga menjadi kota tujuan wisata.

“Gerbang tol Bogor awalnya tembus 35.000 (kendaraan) tahun kemarin, setiap harinya sekarang hampir naik ke 38.000 ke atas. Artinya Kota Bogor selain sebagai lintasan arus mudik maupun balik, tapi Kota Bogor juga menjadi kota serbuan wisata seperti Kebun Raya Bogor,” sebutnya

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, pengumuman dari Menteri PANRB Ad Interim, Mahfud MD agar kantor pemerintahan menunda menyelenggarakan acara halalbihalal hingga setelah 30 April, efektif untuk mengurai kepadatan saat arus mudik. Pelaksanaan arus mudik terjadi per gelombang, sehingga pengurangan kepadatan terjadi hingga 30 persen.

Dalam libur lebaran saat arus mudik dan arus balik serta kunjungan wisatawan, Pemkot Bogor bersama TNI-Polri melakukan antisipasi dan kewaspadaan untuk mengurai kepadatan. Atas kolaborasi tersebut kepadatan arus lalu lintas dan di tempat-tempat wisata bisa terkendali.

“Iya Alhamdulillah semua bisa terkendali. Bahkan, kemarin sore Kota Bogor relatif landai, makanya kami berterima kasih kepada pak Kapolresta dan jajaran yang sudah melakukan antisipasi,” ujarnya.

Selama arus balik ini lanjut Bima Arya, Pemkot Bogor juga mempersilakan kepada ASN yang ingin mengajukan perpanjangan cuti lebaran atau izin tambahan. Meski demikian, bagi PNS yang masuk pada Rabu (26/4/2023) dan sudah kembali bertugas bisa menjalankan kembali tugasnya dengan baik.

Menindaklanjutinya, di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, ia menerbitkan surat edaran penundaan halal bihalal hingga sepekan ke depan. “Jadi langkah-langkah ini Insya Allah akan memberikan efek yang baik, sehingga tidak terjadi penumpukan yang tinggi ketika mudik. Jadi ini kolaborasi pada semua,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement