Kamis 27 Apr 2023 12:18 WIB

Teknologi Informasi Command Center, Langkah Menuju Kota Dunia

Konsep smart city dalam menjalankan kerja-kerja pemerintahan.

Teknologi Informasi (ilustrasi)
Foto: tnea.in
Teknologi Informasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Untuk mewujudkan obsesi Kota Makassar sebagai Kota Dunia, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus melakukan upaya pembenahan, seperti menerapkan konsep smart city dalam menjalankan kerja-kerja pemerintahan hingga layanan kepada publik/masyarakat.

Salah-satu yang bisa kita lihat dengan jelas yakni dengan adanya sistem pemantauan kota atau pusat data melalui operation room yang dikendalikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar.

Baca Juga

Ruang kontrol yang dikeloa pemkot ini telah mendapat banyak pengakuan dari berbagai tamu pemerintahan, baik dari dalam dan luar Kota Makassar yang datang meninjau ataupun mempelajari pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Litbang Bappeda Kota Kendari, Irnayanti Bisma saat kunjungannya belum lama ini bahwa Kota Makassar merupakan Kota yang maju.

“Sangat berkesan, apa lagi baru masuk di sini (Warrom). Menurut saya sudah sangat maju sekali Kota Makassar dengan informasi-informasi seperti ini. Update semua data datanya juga sangat membantu masyarakat. Pemerintah Kota Makassar semakin maju,” ucapnya.

Diketahui, operation room/war room atau command center hadir dari program Makassar Sombere dan Smart City. Pertama kali beroperasi penuh di awal 2016.

Tujuan dari war room utamanya sebagai pusat kendali monitoring pemantauan seluruh Kota Makassar secara penuh 24 jam. Hal itu disupport dengan adanya tayangan ribuan CCTV yang terpasang di Kota Makassar.

Juga tayangan berbagai data real time kependudukan, pemantauan cuaca dan iklim, serta aplikasi tracking GPS pada semua kendaraan layanan publik milik Pemkot Makassar, seperti mobil home care dan layanan 112 Makassar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement