Jumat 28 Apr 2023 18:38 WIB

Netizen Bergerak dan Pengakuan Mahfud Respons Serius Kasus-Kasus Viral di Media Sosial

Namun menurut Mahfud, kasus-kasus yang tidak viral berarti sudah diselesaikan.

Red: Andri Saubani
Konferensi pers kasus penganiayaan anak AKBP Achiruddin terhadap mahasiswa di Polda Sumut, Selasa (25/4/2024). Kasus ini mencuat ke publik setelah video penganiayaan viral di media sosial.
Foto: Dok tangkap layar
Konferensi pers kasus penganiayaan anak AKBP Achiruddin terhadap mahasiswa di Polda Sumut, Selasa (25/4/2024). Kasus ini mencuat ke publik setelah video penganiayaan viral di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira, Fauziah Mursid, Antara

Banyak kasus belakangan terpecahkan oleh karena viral di media sosial. Hal ini disebabkan "the power of netizen" yang turun tangan membantu menegakan keadilan di muka Bumi ini, khususnya di Tanah Air Indonesia.

Baca Juga

Social media influencer, Hera Enica Lubis membuat utasan soal kekuatan warganet dalam membongkar kasus jahat yang terekam di media sosial. Miss Tweet yang kerap memviralkan insiden atau sosok untuk menegakkan keadilan, di akun Twitter @Heraloebss itu mengajak warganet melapor dengan menggunakan tagar Netizen Bergerak.

"Dear Netizen +62 Budiman agar daya gedornya berlipat ganda ketika menemukan/melihat kasus yangg perlu mendapatkan dukungan netizen biasakan disertai Tagar. FYI: ada tagar keren  #NetizenBergerak entah siapa yang memulai, kedepan yuks slalu sematkan di setiap tweet /Komen/Quote RT," kata Hera yang mengaku dirinya Dosen Universitas Timeline Indonesia melalui akun Twitter @Heraloebss seperti dikutip Republika pada Rabu (26/4/2023).