REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat meningkatkan kembali protokol kesehatan untuk mengantisipasi meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah ini. Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Senin (1/5/2023), mengatakan, kasus COVID-19 di wilayah ini mengalami peningkatan sejak awal April.
"Kami berharap masyarakat saat ini lebih memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes). Apalagi saat ini aktivitas masyarakat sudah longgar," kata Dewi.
Ia mengatakan, saat ini ada 80 kasus aktif COVID-19. Jumlahnya melonjak pada akhir April ini. "Yang dirawat di rumah sakit ada 13 orang," katanya.
Secara kumulatif terdapat 23.543 kasus konfirmasi COVID-19 di Gunungkidul. Sebanyak 22.229 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
"Yang meninggal dunia mencapai 1.234 kasus," kata Dewi.
Terkait COVID-19 varian Arcturus, Dewi Irawaty mengatakan COVID-19 varian ini memiliki gejala sama dengan COVID-19 varian sebelumnya. Ia mengimbau kepada masyarakat yang bergejala segera melakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan melakukan isolasi mandiri bila positif COVID-19.
Saat ini yang perlu diwaspadai adalah kelompok rentan, yakni lansia dan komorbid. Untuk yang bergejala baik pemudik maupun keluarga, disarankan mengurangi kontak seminimal mungkin untuk mengurangi risiko penularan.
"Hal yang penting adalah tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan adapun kasus aktif yang dirawat menyebar di sejumlah rumah sakit. Salah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari.
"Sampai hari ini ada lima pasien yang kami rawat," katanya.