KURUSETRA -- Salam Sedulur... Warga Muhammadiyah sedang mendapatkan sorotan menyusul kasus ancaman pembunuhan. Orang Muhammadiyah dianggap berbeda dengan umat Islam di Indonesia, salah satunya soal penggunaan doa qunut saat Sholat Subuh.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) angkat bicara soal perbedaan tersebut. Menurut UAH, Muhammadiyah tidak mempersoalkan soal penggunaan doa Qunut.
"Qunut di Muhammadiyah tidak mempersoalkan qunut. Saya belum pernah menemukan di Majelis Tarjih Muhammadiyah menfatwakan qunut bidah, kecuali wahabi. Tak pernah saya temukan (fatwa bidah soal doa qunut dari Muhammadiyah)," kata UAH dalam satu ceramahnya.
.
BACA JUGA: Halal Darah Muhammadiyah, Gus Baha: Perbedaan Fiqih NU dan Muhammadiyah Lumrah dalam Islam
Bahkan, kata UAH, faktanya saat sholat berjamaah ketika imam memakai doa qunut ketika sholat subuh, jamaah di belakang tetap mengaminkan. "Ketika imamnya di depan tidak qunut makmumnya di belakang tidak perlu sujud sahwi. Di tataran konsep di atas sudah selesai," kata UAH.
Menurut UAH yang menyebabkan sering terjadinya perbedaan karena belum tuntas informasi dari atas ke akar rumput atau jamaah di bawah. "Apa yang menyebabkan informasi tidak tuntas informasi di bawah karena belum tampilnya dan disemarakannya dakwah seperti Gus Baha, Gus Qoyum, di Muhammadiyah ada kami dan teman-teman yang lain," kata UAH.
BACA JUGA: Warga Muhammadiyah Diancam Dibunuh, Teringat Persahabatan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari
Gus Baha juga angkat bicara mengapa orang Muhammadiyah tidak memakai doa qunut...
Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Subuh tidak Pakai Doa Qunut?
Perbedaan fiqih antara warga Muhammadiyah dan warga NU disebut KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha sebagai hal yang biasa dalam Islam. Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA ini menyebut perbedaan NU dan Muhammadiyah hanya berbeda pandangan fiqih seperti qunut dalam Sholat Subuh.
Muhammadiyah, kata Gus Baha, mengikuti pendapat fiqih Imam Abu Hanifah yang tidak qunut subuh, sedangkan NU mengikuti pendapat Imam Syafi'i yang qunut subuh. "Kita juga sepakat dengan ilmunya, kita tahu Imam Abu Hanifah itu tidak qunut, Imam Syafi'i itu qunut. Tidak qunut itu mazhabnya Imam Abu Hanifah bukan mazhabnya Mbah Ahmad Dahlan, kita (NU) qunut mazhabnya Imam Syafi'i bukan mahzhabnya Mbah Hasyim," kata Gus Baha dalam satu ceramahnya.
.
BACA JUGA: Cerita Gus Dur Kritik MUI Soal Fatwa Haram dan Aliran Sesat: Bubarkan MUI, Masih Ada NU-Muhammadiyah
Gus Baha berpendapat, gesekan-gesekan antara NU dan Muhammadiyah karena membawa identitas dalam memandang perbedaan. Padahal menurut Gus Baha tokoh-tokoh terdahulu dua ormas mengedepankan dialog ilmu, sehingga saling memahami perbedaan.
"Dulu itu tidak ada masalah, karena semua dianalisis dengan ilmu. Sekarang pakai identitas, tidak qunut itu Muhammadiyah, yang qunut itu NU. Kan jadi repot. Dulu itu kita pengagum NU, bukan pengagum perbedaan," ucap Gus Baha.
BACA JUGA: Download GB WhatsApp (GB WA Pro) Original, Gampang Instal di HP, Gratis Link dan Puluhan Fitur Keren
.
.
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Download Lagu (MP3) dari YouTube dengan MP3 Juice, Gratis, Gampang, dan Tanpa Aplikasi
> Link Download dan Instal GB WhatsApp Versi Terbaru Update April 2023, Anti-banned Kedaluwarsa
> Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Terbaru: Mudah, Cepat, Gratis Update Fitur Baru
> Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Dunia, Gunung-Gunung di Mekkah Arab Saudi Sudah Menghijau
> Download Video TikTok Pakai SssTikTok, Gratis, Aman, Mudah Anti-ribet
> MP3 Juice: Gratis Download Lagu/MP3 dari YouTube, Awas Ketagihan
> GB WhatsApp (GB WA) Versi Januari 2023 Anti-banned, Gratis Download di Sini
> Walau Cucu Pendiri NU, Gus Dur Sebenarnya Warga Muhammadiyah
> Y2Mate: Download MP3/Lagu Gratis dari YouTube, Aman, Mudah, Cepat tanpa Buang Waktu
> YTMP3 Converter: Download MP3/Lagu dari YouTube, Gampang dan Gratis Pakai HP Juga Bisa
> Download Minecraft PE 1.19.11 Gratis Versi Terbaru di Sini: Banyak Update Fitur
> MP3 Juice: Download MP3/Lagu Gratis dari YouTube, Cepat tanpa Tunggu Lama
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
.