REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/5/2023) berpotensi bergerak variatif seiring ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh positif pada kuartal I 2023. IHSG dibuka melemah 15,81 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.828,22. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,93 poin atau 0,31 persen ke posisi 949,34.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal I 2023 pada siang ini, yang diproyeksikan masih dapat tumbuh pada kisaran lima persen year on year (yoy) dipicu oleh mobilitas masyarakat yang semakin meningkat sejak akhir tahun.
Bank Indonesia (BI) melaporkan surplus anggaran setelah pajak periode tahun 2022 mencapai Rp 21,76 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp 19,17 triliun.
Surplus tersebut dipicu oleh penghasilan BI yang lebih tinggi mencapai Rp 121,70 triliun, dibandingkan beban yang ditanggung sebesar Rp 92,83 triliun.
Dari mancanegara, dalam FOMC kemarin, The Fed memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 5 persen hingga 5,25 persen. Hal tersebut mencerminkan bahwa The Fed telah menaikkan suku bunga selama 10 bulan beruntun dan merupakan level tertinggi sejak 2007.
Sementara itu, Balance of Trade Amerika Serikat (AS) pada Maret 2023 tercatat defisit sebesar 64,2 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencatat defisit 70,6 miliar dolar AS.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Hang Seng menguat 211,41 poin atau 1,06 persen ke 20.8160,14, indeks Shanghai melemah 4,94 poin atau 0,15 persen ke 3.345,52, dan indeks Straits Times melemah 3,17 poin atau 0,10 persen ke 3.266,01. Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.