REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Figur publik Zaskia Adya Mecca bercerita tentang pengalamannya mengurus kelima buah hati yang mengidap penyakit asma. Zaskia mengaku luar biasa capek, terlebih saat anak-anaknya mengalami kumat.
“Terlalu capek asma kumat tapi kan nggak boleh diam saja, aku jujur bingung sampai ke Singapura soal treatment anak aku, namanya kalut tapi alhamdulillah dokternya bilang apa yang diberikan dokter Indonesia sudah tepat,” kata Zaskia di Jakarta.
Zaskia juga berharap anak-anaknya selalu mendapat penanganan yang tepat. Karena ia baru tahu kalau penggunaan obat pelega tak sepenuhnya bisa diandalkan, melainkan harus ada kontrol jangka panjang.
Bia, sapaan akrab Zaskia dari keluarganya, juga berbagi kiat penanganan untuk anak dengan asma. Pertama, penting agar selalu mencari informasi terkini. Hal ini termasuk soal penggunaan obat pelega seperti inhaler dan nebulizer yang berlebih, ternyata tidak lagi direkomendasikan.
Faktor lingkungan seperti halnya kondisi rumah, kamar, hewan berbulu juga perlu diperhatikan. Zaskia pernah mengalami anak-anaknya tidak kambuh sama sekali saat berada di lingkungan segar seperti di Yogyakarta. Atau kalaupun di Jakarta, kamar yang paling sehat buat anak asma adalah ruangan dengan ventilasi lengkap dan tidak ada pajangan-pajangan, buku atau sarang debu lainnya.
Kemudian harus tetap dalam pemantauan dokter. Semisal orang tua sudah tahu cara yang harus dilakukan, tetapi usahakan tidak sembarangan memberi obat bahkan jika itu steroid.
Ia lebih menyarankan untuk kontrol ke dokter ketika terjadi serangan asma. Kalau bisa, jangan ganti dokter karena setiap dokter memiliki cara mengobati tersendiri. “Jadi saat aku pindah-pindah tiap dokter berbeda. Kita harus percaya satu dokter jadi dari segi pemilihan tenaga medis harus diperhatikan,” ujar Bia.
Zaskia juga mengingatkan perihal cek lab atau tes darah anak. Orang tua juga bisa coba memeriksa seberapa ketergantungan anak terhadap obat pelega.