REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Misi utama setan adalah menggoda manusia hingga hari akhir sehingga berpaling dari menyembah Allah SWT. Menggelincirkan manusia dari kebaikan pada keburukan.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun terus berdoa kepada Allah SWT agar tidak tergoda bisikan setan. Doa tersebut terdapat dalam Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Pertama, doa Rasulullah SAW ini dapat ditemukan pada Alquran surat Al Muminun.
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ # وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
Robbi audzu bika min hamazatis syayathin wa audzubika Robi an yahduruun
"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan # Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."
Allah SWT mengajarkan kepada Rasulullah SAW agar berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari bisikan, bujuk rayu setan dan dari kehadirannya.
Hadirnya setan akan mendatangkan keburukan pada manusia karena akan lebih dekat untuk dirayu sehingga lalai dari taat kepada Allah SWT.
Kalimat hamzatus syayathin berarti bisikan, was-was atau godaan. Ada ulama yang berpendapat bahwa bentuk godaannya adalah dihalangi manusia dari jalan kebaikan dan menghiasi jalan hidup manusia dengan keburukan.
Ada juga yang menyebut bentuk godaan setan adalah kesombongan sehingga manusia menjadi sombong akan apa yang dimilikinya.
Selain itu bentuk godaan setan adalah keraguan, gelisah, terlebih ketika seorang hamba hendak beribadah. Karena itu ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW membacakan doa tersebut ketika hendak mengawali sholat.
Karena itu Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk senantiasa mengucapkan isti'adzah atau ta'awidz.
Sebab orang yang sholat, membaca Alquran dan ibadah lainnya juga digoda oleh setan. Bentuk godaannya adalah agar lalai atau tidak fokus misalnya ketika akan sholat.
Kedua, doa yang diambilkan dari hadits Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَهَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
Allahuma inny a'udzubika minasyaithoni rojiymi wa hamzahi wa nafakhihi wa naftsihi
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari setan yang terkutuk dan dari godaannya dan dari tiupannya dan dari hembusannya.”
Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan
Doa ini terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut redaksi lengkap haditsnya:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَهَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَنَفْثِهِ قَالَ هَمْزُهُ الْمُوتَةُ وَنَفْثُهُ الشِّعْرُ وَنَفْخُهُ الْكِبْرُ
“Telah menceritakan kepada kami Ali Ibnul Mundzir berkata, telah menceritakan kepada kami ibnu Fudlail berkata, telah menceritakan kepada kami 'Atho` bin As Sa`ib dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi ﷺ, beliau mengucapkan, "Allahuma Inny A'udzubika minasyaithoni rojiymi wa hamzahi wa nafakhihi wa naftsihi."
(Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk; dari goda, tiupan dan hembusannya)." dia menjelaskan, "Godaannya adalah kebimbangan, tiupannya adalah syair dan embusannya adalah kesombongan.” (HR Ibnu Majah)