Sabtu 13 May 2023 20:36 WIB

Ketum ICMI Dorong Penguatan Mindset, JK Ajak Perkuat Kewirausahaan

JK miris, dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya Chairul Tanjung yang Islam.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Prof Arif Satria bersama tokoh senior ICMI M Jusuf Kalla dan eks Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto di acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa yang digelar ICMI di Jakarta Pusat pada Jumat (12/5/2023) malam WIB.
Foto: Dok ICMI
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Prof Arif Satria bersama tokoh senior ICMI M Jusuf Kalla dan eks Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto di acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa yang digelar ICMI di Jakarta Pusat pada Jumat (12/5/2023) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Prof Arif Satria mengajak masyarakat mengubah pola pikir dalam menghadapi kemajuan zaman. Arif menduga salah satu tantangan kemajuan bangsa ialah lemahnya pola pikir. Dia mengamati sebagian anak bangsa masih merasa rendah diri.

Rektor IPB tersebut menyayangkan pola pikir yang menganggap 'bule' lebih maju daripada pribumi. Sikap seperti inilah yang menurutnya wajib diubah. "Kita lemah dalam perkuat mindset kita yaitu mindset kecil, rendah diri. Kini saatnya bangkit," kata Arif dalam acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa yang digelar ICMI di Jakarta Pusat pada Jumat (12/5/2023) malam WIB.

Arif merujuk kemajuan Korea Selatan pascatak lagi dipimpin rezim militer. Setelah berganti sistem demokrasi, negeri Ginseng bisa melaju cepat. "Contoh Korea Selatan yang pertama dibangun kepercayaan diri sebagai modal pembangunan," ujarnya.

Arif menyebut anggota ICMI harus mempu menelurkan gagasan baru. Gagasan tersebut diharapkan bisa menggoncang dunia sehingga dapat membanggakan Indonesia.  "Kalau tak ingin ditinggalkan zaman harus aktif dengan gagasan baru untuk memimpin perubahan jadi trendsetter. Perlu mindset baru membangun optimisme sebagai bangsa besar untuk bersanding dengan negara lain di kancah global," ujar Arif.

Dia juga menegaskan, pentingnya membangun karakter bangsa. Sebab ia meyakini negara-negara maju di dunia memiliki modal sosial yang kuat. Penguatan karakter lah yang bakal menjadi tren dalam bertahun-tahun ke depan.

"Salah satu modalnya trust (kepercayaan) yang kuat. Masyarakat yang saling percaya bisa membangun ekonomi didasarkan integritas warganya yaitu kejujuran, kompentensi, kapabilitas," ucap Arif.

Acara Halal Bilhalal ICMI dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa di Hotel Borobudur pada Jumat malam WIB, adalah upaya ICMI merekatkan komponen bangsa dan menguatkan komitmen menjaga Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, berperadaban maju dan disegani dunia internasional.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 RI sekaligus tokoh senior ICMI, M Jusuf Kalla (JK) mengimbau anggota ICMI untuk semakin giat berwirausaha. Ia meyakini penguatan wirausaha bakal mendongkrak kemajuan bangsa. Mulanya, JK mengungkit sebab kemajuan suatu bangsa. Dia meyakini siklus kemajuan peradaban selalu berputar dimulai dari ilmu pengetahuan yang didukung inovasi.

"Ilmu saja kalau tidak jadi inovasi akan jadi bahan pelajaran saja. Inovasi ditambah semangat usaha akan jadi industri. Itulah langkah kemajuan," kata eks ketua umum DPP Partai Golkar tersebut.

JK merujuk kemajuan dunia Barat ditopang lewat inovasi mesin uap. Inovasi tersebut lalu memicu industrialisasi di dunia barat. "Zaman abad 18 kemajuan barat dengan inovasi juga lewat mesin uap," ujar JK.

JK juga menguatkan argumentasinya dengan mengutip kisah Nabi Muhammad. Ia mengingatkan Nabi Muhammad berpuluh tahun menjadi pedagang sebelum menjalankan tugas sebagai Rasulullah. "Kemajuan tidak cukup tanpa spirit wirausaha. Dari sejarah Rasul, dari umur 13-40 jadi pedagang. Jadi Rasul 41-63. Lebih lama jadi pedagang daripada jadi Rasul," ucap JK.

Selain itu, JK menyayangkan dan miris jurang pemisah yang lebar antara konglomerat di Tanah Air. Ia miris ketika menemukan hanya satu Muslim Indonesia yang duduk di posisi 10 orang terkaya di Indonesia. "Dari 10 orang terkaya Indonesia, cuma satu yang Islam yaitu pak Chairul Tanjung. Padahal mayoritas (Indonesia) penduduk Islam," ujar JK.

Oleh karena itu, JK mendorong semangat wirausaha di kalangan anggota ICMI. "Bagaimana kita mendorong bukan hanya kecendekiawanan tapi sudah ada program-program menyokong, jadi bagaimana kita mendorong inovasi dan spirit kewirausahaan," ujar JK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement