Senin 15 May 2023 08:03 WIB

Polda Metro Tegaskan Tangani Kasus Anak Polisi Tabrak Satu Keluarga di Cijantung

Polda Metro Jaua menegaskan tangani kasus anak polisi yang menabrak satu keluarga.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi olah tempat kejadian perkara (TKP) pejalan kaki ditabrak pengendara kendaraan bermotor (ilustrasi). Polda Metro Jaua menegaskan tangani kasus anak polisi yang menabrak satu keluarga di Cijantung, Jaktim.
Foto: Dok Humas Polri
Polisi olah tempat kejadian perkara (TKP) pejalan kaki ditabrak pengendara kendaraan bermotor (ilustrasi). Polda Metro Jaua menegaskan tangani kasus anak polisi yang menabrak satu keluarga di Cijantung, Jaktim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya memastikan akan bersikap profesional dalam menangani kasus kecelakaan yang melibatkan anak polisi berinisial ARP (26 tahun). Dalam kecelakaan tersebut tersangka menabrak satu keluarga di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur. Kasus tersebut sempat dimediasi oleh pihak kepolisian tapi tidak berjalan mulus.

"Kami yakinkan kepada publik, penyidik dari Polda Metro Jaya khususnya dari Direktorat Lalu Lintas akan bekerja secara proporsional, maupun prosedur dan profesional," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Ahad (14/5/2023).

Baca Juga

Artinya, lanjut Trunoyudo, pihak penyidik yang menangani kasus kecelakaan tersebut akan bekerja sesuai aturan. Sehingga selama proses penyidikan nantinya akan turut dilibatkan pengawas penyidik hingga Bid Propam. Karena memang dalam kecelakaan tragis ini melibatkan keluarga dari kepolisian.  Hal ini juga menjadi bukti bahwa pihaknya tidak pandang bulu.

"Ini tentunya melalui mekanisme pengawasan baik dari Wasidik, Bid Propam, kemudian dari Itwasda," jelas Kombes Trunoyudo.

Hal senada juga disampaikan oleh Kanit Gakkum Satwil Lantas Polres Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta. Dia menegaskan bahwa tidak ada perlakuan intimidasi atau arogansi dalam kasus kecelakaan sekeluarga tersebut. Namun memang pihaknya telah memberikan upaya mediasi kepada kedua belah pihak. Namun hasil mediasi menyimpulkan tidak ada titik kesepakatan damai.

"Kita murni, murni tidak ada intimidasi dalam penyelidikan ini dan kami kedepankan, saya punya keyakinan dan kita juga masing-masing punya iman, intimidasi yang kita lakukan tidak ada," kata Darwis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement