REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelayakan Indonesia untuk menjadi peraih medali emas cabang sepak bola putra SEA Games 2023 rasanya kian kuat apabila menilik catatan statistik performa tim besutan Indra Sjafri tersebut. Tidak hanya menjadi tim paling subur, Garuda Nusantara juga menjadi tim dengan pertahanan terbaik di sepanjang kompetisi.
Timnas Indonesia U-22 mencatatkan kemenangan 100 persen di enam laga dalam langkah menuju podium tertinggi cabor sepak bola putra SEA Games 2023. Di enam laga tersebut, Garuda Nusantara mampu mencetak total 21 gol dan hanya kebobolan lima kali.
Khusus untuk sektor pertahanan, Indonesia bahkan hanya kebobolan satu gol dari empat laga di fase penyisihan Grup A. Selain performa apik lini belakang yang dipimpin Rizky Ridho, catatan impresif pertahanan Garuda Nusantara itu juga tidak bisa dilepaskan dari aksi para penjaga gawang.
Di SEA Games 2023, pelatih kepala, Indra Sjafri, hanya membawa dua penjaga gawang, Ernando Ari dan Adi Satryo. Ernando terpilih sebagai penjaga gawang utama, sementara Adi tampil sebagai pelapis. Performa dua penjaga gawang ini pun terbilang cukup apik.
Adi pun sempat mendapatkan menit bermain dan tampil secara penuh di laga kontra Kamboja. Sayangnya, Adi mesti mengakhiri laga lebih cepat di partai menghadapi Timor Leste di pada partai pamungkas Grup A. Di dua laga fase gugur, Ernando mampu menunjukan performa impresif seperti saat mencatatkan clean sheet di dua awal penyisihan Grup A.
Di laga babak semifinal, kontra Vietnam, penjaga gawang Persebaya Surabaya itu mampu tampil gemilang dengan menghempaskan sejumlah peluang emas The Golden Stars. Pun saat Indonesia akhirnya berhasil menundukan Thailand, 5-2, via babak tambahan waktu di babak final, Selasa (16/5/2023) malam WIB.
Performa apik dua penjaga gawang itu tentu ditopang oleh kehadiran pelatih penjaga gawang yang andal di tim pelatih pimpinan Indra Sjafri. Sosok itu adalah Sahari Gultom. Penjaga gawang kelahiran Aceh pada 45 tahun itu dipercaya Indra Sjafri untuk menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia U-22.
Meski saat masih aktif sebagai pesepak bola profesional hanya sempat satu kali membela Tim Garuda, Sahari memiliki nama besar di pentas Liga Indonesia. Sahari diketahui telah memperkuat 14 klub berbeda. Mengawali karier di PSMS Medan, Sahari pernah memperkuat Bandung Raya, PSPS Pekan Baru, hingga PSM Makassar.
Sementara saat telah memegang lisensi kepelatihan penjaga gawang, Sahari pernah dipercaya menangani Karo united. Pria yang kerap disapa Ucok itu kemudian menarik minat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sahari dipercaya bergabung dengan tim pelatih Shin Tae-yong pada 2019 silam hingga akhirnya diminta Indra Sjafri melatih timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. Kini, Sahari telah mencatatkan tinta emas sebagai pelatih kiper yang mampu membawa Indonesia U-22 mengakhiri puasa raihan medali emas di gelaran SEA Games, yang terentang selama 32 tahun.
Namun, kredit ini tidak mau diambil oleh Ucok. Dalam sebuah unggahan di akun instagram miliknya, Sahari menyebut adanya peran pelatih kiper di klub yang masing-masing dibela Ernando dan Adi. Kepercayaan yang diberikan kepada Ernando dan Adi untuk tampil secara reguler di level klub telah mengasah mentalitas dua pemain tersebut.
''Alhamdulillah. Terima kasih sebesar-besarnya pada pelatih kiper klub kalian yang telah membuat Indonesia bangga terhadap kalian, karena eksistensi kalian bermain secara reguler di level klub lah yang akhirnya mentalitas bertanding kalian tetap konsisten. Semoga ke depan, kalian terus berkembang semakin baik dan baik,'' tulis Sahari dalam unggahan tersebut, yang dilengkapi foto dirinya dan dua penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 serta medali emas SEA Games 2023.
Ikuti Whatsapp Channel Republika