Sabtu 20 May 2023 10:35 WIB

Pesan Tompi untuk Musisi Pemula yang Baru Merintis Karier

Tompi masuk ke industri musik sejak 2002.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Musisi Tompi tampil di acara re-launching Galeri Indonesia Kaya di mal Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Foto: Dok Galeri Indonesia Kaya
Musisi Tompi tampil di acara re-launching Galeri Indonesia Kaya di mal Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (12/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak belia, penyanyi Tompi sudah lekat dengan kesenian. Hingga duduk di bangku SMP, pemilik nama asli Teuku Adifitrian itu merupakan penari tradisional dan juga sering tampil menyanyikan lagu daerah.

Lantas, Tompi masuk ke industri musik sejak 2002. Pria 44 tahun kelahiran Lhokseumawe, Aceh, itu bisa dibilang sudah berpengalaman. Pada momen pembukaan kembali Galeri Indonesia Kaya di mal Grand Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu, Tompi menyampaikan pesan untuk musisi pemula yang baru merintis karier.

Baca Juga

"Berkesenianlah dengan semerdeka mungkin. Bermusik itu bukan berlomba, kalau ada rasa enggak pede, takut dibanding-bandingkan, berarti mentalnya masih ingin membuktikan sesuatu," ujar Tompi yang juga berprofesi sebagai dokter.

Menurut Tompi, hal demikian tak perlu dilakukan oleh musisi maupun seniman. Secara personal, pelantun lagu "Menghujam Jantungku" itu bernyanyi untuk menghibur dan membahagiakan dirinya sendiri. Dia bersyukur jika penampilannya bisa membuat banyak orang terhibur.

"Jadi, me time saya di situ. Mudah-mudahan musisi pemula bisa punya pola pikir sama. Kerjain aja. Perform sebanyak mungkin, cari panggung, tapi tidak untuk mengalahkan yang lain. Tunjukkan saja, 'ini musik gue'," tuturnya.

Musisi yang me-remake lagu Bimbo, "Ada Anak Bertanya pada Bapaknya" itu juga menyoroti urgensi keberadaan ruang-ruang berkesenian, seperti Galeri Indonesia Kaya. Tompi paham bahwa seniman pemula biasanya "miskin". Hampir tidak ada seniman yang terlahir langsung kaya-raya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement