REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengimbau warga waspada terhadap penyebaran nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD). Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan mengatakan dengan cuaca yang saat ini masih sering tidak menentu dapat memengaruhi perkembangbiakan nyamuk secara cepat. "Kami dari pihak Dinas Kesehatan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada DBD, mengingat saat ini khususnya di Lampung Selatan cuaca masih tidak beraturan, kadang malam masih sering hujan yang membuat selokan dan tempat-tempat yang lembap tergenang air, sehingga mempercepat pembiakan nyamuk," kata dia, Sabtu (20/5/2023).
Ia mengatakan penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD yakni hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat penting dilakukan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Untuk mencegah semakin banyak warga yang tertular DBD, pihaknya selalu mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan melalui 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur. Selain itu, masyarakat harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih, dan sehat (PHBS).
"Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus seminggu sekali menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk," ujar dia.
Dia mengatakan, untuk mencegah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD, masyarakat bisa melakukan pencegahan, seperti mengoleskan cairan anti-nyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah, maupun hendak tidur. Dinkes Kabupaten Lampung Selatan mencatat 62 kasus DBD di daerah itu sejak awal Januari hingga April 2023.
"Untuk jumlah kasus DBD, pihak kami telah mencatat selama bulan awal Januari hingga April 2023 terdapat 62 kasus DBD yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan," kata dia.
Ia menyebutkan dari puluhan kasus DBD di Lampung Selatan, terlihat peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada Maret 2023. Rinciannya pada Januari delapan kasus, Februari 15 kasus, Maret 27 kasus, dan April 12 kasus.
Dalam mencegah lonjakan kasus DBD di wilayah ini, pihaknya akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang PHBS. "Untuk menghadapi pergantian musim, ada potensi meningkatnya kasus DBD, jadi kami gencar melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi PSN, pemantauan jentik berkala (PJB), dan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan melakukan fogging focus (pengasapan secara terpusat) bila sesuai kriteria hasil PE untuk memutuskan rantai penularan," katanya.
Ia mengatakan apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. "Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan, segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena DBD, dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," katanya.