REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria mengungkapkan, laba sebelum pajak (PBT) yang senilai Rp 236 miliar dari Unit Usaha Syariah (UUS) atau Maybank Syariah berhasil berkontribusi 31 persen terhadap total laba Maybank Indonesia pada kuartal I 2023.
"Kontribusi laba dari syariah terhadap overall bank itu 31 persen," ujar Taswin dalam Public Expose Maybank di Sentral Senayan III, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia melanjutkan, total aset Maybank Syariah yang sebesar Rp 39,61 triliun pada kuartal I 2023 telah berkontribusi sebesar 26 persen terhadap total aset Maybank Indonesia.
"Ini yang menjadi faktor positif. Kontribusi dari aset syariah terhadap portofolio Maybank sudah mencapai 26 persen," ujar Taswin.
Dalam kesempatan ini dia menjelaskan, perseroan telah mempersiapkan rencana spin-off Maybank Syariah sejak 2022 lalu. Ini seiring dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sedang mempersiapkan regulasi terkait dengan UUS di Indonesia.
"Kami intinya mengikuti saja aturan yang ada atau yang akan dikeluarkan oleh OJK. Mau memakai tenggat waktu atau besaran aset," ujar Taswin.
Maybank Syariah membukukan PBT yang melonjak 178,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp 236 miliar pada kuartal I 2023.
Total aset Maybank Syariah meningkat 3,3 persen (yoy) menjadi Rp 39,61 triliun pada kuartal I 2023 dari sebelumnya Rp 38,33 triliun pada periode yang sama tahun 2022 atau menyumbang kontribusi terhadap total aset bank sebesar 26,4 persen.
Kemudian, pembiayaan Maybank Syariah meningkat tipis 0,7 persen (yoy) menjadi Rp 24,74 triliun pada kuartal I 2023 dari sebelumnya Rp 24,56 triliun pada periode sama tahun 2022, terutama pembiayaan pada segmen UKM dan ritel.
Taswin menyebutkan, Maybank Indonesia senantiasa menerapkan strategi "Shariah First" dan leverage model, yang mana keduanya berperan strategis dalam meningkatkan bisnis UUS.
Secara bersamaan, lanjutnya, perseroan melanjutkan strategi untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah. Strategi ini berhasil mendorong peningkatan CASA UUS sebesar 30 persen (yoy) menjadi Rp 15,33 triliun pada kuartal I 2023, dari sebelumnya Rp 11,76 triliun pada periode sama 2022.