REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Studi terbaru yang dilakukan oleh pusat penelitian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menemukan Gojek menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan layanan transportasi dan logistik masyarakat Indonesia.
Studi tersebut mensurvei pengguna berbagai aplikasi da menemukan sebesar 82 persen konsumen transportasi online menggunakan Gojek, diikuti oleh Grab sebesar 53 persen, serta merek lain seperti Maxim dan InDriver masing-masing sebesar 19,6 persen dan 4,9 persen.
Direktur Riset Indef Esther Sri Astuti Soeryaningrum mengatakan industri transportasi dan logistik online cukup tangguh, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi dan ketika pembatasan mobilitas mencapai puncaknya selama pandemi. Indef melihat lebih dalam kedua sektor tersebut mengingat keduanya telah mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
"Hasil survei menunjukkan permintaan layanan transportasi online cenderung stabil bahkan meningkat setelah pelonggaran pembatasan mobilitas seperti saat ini. Rata-rata konsumen menggunakan layanan tersebut empat kali hingga 12 kali per pekan," ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (24/5/2023).
Tren serupa juga terjadi logistik online. Mayoritas UMKM dan penjual kebanyakan menggunakan Gojek (melalui layanan logistiknya GoSend) dengan porsi 64 persen, diikuti oleh Grab (42 persen), ShopeeXpress (28 persen), Lalamove (18,7 persen), AnterAja (10,9 persen), NinjaXpress (7,8 persen), dan Deliveree (5,4 persen).
Riset ini dilakukan antara Agustus-September 2022 melalui survei terhadap pengguna transportasi online dan penjual online sebagai pengguna logistik online. Pengguna transportasi online, terdapat 2.310 responden yang disurvei lima kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, Yogyakarta, dan Palembang.
Sedangkan bagian online logistik survei, responden terdiri dari 1.155 penjual. Sebagian besar mereka menggunakan media sosial khusus bisnis mereka di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.