ANTARIKSA -- Sebuah pengorbit bulan milik NASA telah melihat tempat peristirahatan terakhir pesawat pendarat bulan swasta dari Jepang, Hakuto-R. Pesawat itu dinyatakan gagal dan hilang dalam upaya pendaratannya pada bulan lalu.
Hakuto-R yang membawa robot penjelajah kecil dari Uni Emirat Arab, melakukan upaya pendaratan di Kawah Atlas bulan pada 25 April 2023. Namun, komunikasi misi dengan pendarat terputus beberapa saat sebelum pendaratan yang direncanakan. Tim ispace, perusahaan pemilik Hakuto kemudian mengonfirmasi pendaratan di permukaan bulan gagal.
Sekarang lokasi jatuhnya pesawat telah ditemukan dalam gambar yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Pada 26 April, LRO memperoleh 10 gambar di sekitar lokasi pendaratan Hakuto dengan Narrow Angle Cameras (NACs), dan tim sains Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC) mulai mencari pendarat yang hilang.
Gambar yang diterbitkan oleh tim LROC pada Selasa, 23 Mei 2023 menunjukkan setidaknya empat potongan puing yang signifikan. Diduga Hakuto tidak lagi utuh, seperti korban mutilasi. Mereka juga menemukan beberapa perubahan kecil pada permukaan bulan di 47,581 derajat lintang utara dan 44,094 derajat bujur timur.
"Fitur sentral pada gambar di atas menunjukkan beberapa piksel terang di kiri atas dan beberapa piksel gelap di kanan bawah. Ini adalah kebalikan dari batu-batu besar di dekatnya, yang menunjukkan bahwa ini bisa berupa kawah kecil atau bagian tubuh pendarat yang terpisah," tulis tim LROC.
Situs tersebut akan dianalisis lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang karena LROC memiliki kesempatan untuk mengubah citra situs di bawah berbagai pencahayaan dan geometri tampilan. LRO juga mencitrakan lokasi upaya pendaratan yang gagal sebelumnya, termasuk percobaan 2019 oleh pesawat ruang angkasa Beresheet Israel.
Andai misi berhasil, Hakuto-R milik perusahaan ispace yang berbasis di Tokyo akan menjadi pesawat ruang angkasa swasta pertama, dan kendaraan buatan Jepang pertama, yang mendarat dengan lembut di bulan. Meski gagal, ispace kini mulai bekerja kembali untuk rencana pendaratan berikutnya. Perusahaan sedang mengerjakan misi bulan kedua dan ketiga, menargetkan peluncuran pada 2024 dan 2025. Sumber: Space.com