Rabu 24 May 2023 20:10 WIB

Kolam Lele di Kolong Kereta Cepat Dibongkar, Pemiliknya Diberi Kompensasi Rp1,5 Juta

Polisi membongkar kolam lele milik Mumut karena berbahaya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Mumut (68 tahun) pemilik kolam lele di kolong rel Kereta Cepat Jakarta Bandung di Jalan Mengger Tengah, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Senin (22/5/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan.
Mumut (68 tahun) pemilik kolam lele di kolong rel Kereta Cepat Jakarta Bandung di Jalan Mengger Tengah, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemilik kolam lele Mumut (68 tahun) di kolong Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengaku menerima Rp 1,5 juta dari Polda Jawa Barat sebagai kompensasi dibongkarnya kolam lele tersebut. Mumut mengaku tidak meneruskan budi daya kolam lele karena tidak memiliki tempat untuk mengolah lele.

"Ada lahan di sisi rel tapi udah ada yang punya," katanya saat ditemui, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Mumut bercerita Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Bariza Sulfi bersama jajaran mengecek kondisi jalur kereta cepat, salah satunya di wilayah Mengger, Kota Bandung pada Kamis (18/5/2023) lalu. Jenderal bintang satu itu melihat kolam lele di kolong rel kereta cepat dan diminta untuk dipindahkan karena berpotensi membahayakan.

Ia mengaku sempat ditanya biaya yang dikeluarkan untuk membuat kolam lele. Sempat akan diberi Rp 1 juta, ia pun meminta agar uang tersebut dilebihkan dan akhirnya diberi Rp 1,5 juta dari Polda Jabar. "Waktu itu dikasih Rp 1,5 juta dari Pak Wakapolda Jabar," ujarnya.

Kolam lele tersebut saat ini telah dibongkar dan tersisa hanya plastik-plastik bekas kolam lele. Selain itu telah terpasang pagar dan kawat berduri di area bekas kolam lele. Mumut pun hanya bisa melihat bekas kolam lelenya dari luar pagar.

Mumut mengaku mulai membuat dua kolam lele ukuran 4×6 di kolong rel kereta cepat Jakarta Bandung satu tahun terakhir. Ia memanfaatkan lahan kosong di kolong rel yang sudah teraliri air dari selokan.

"Awalnya ada air selokan yang ngalir ke lahan kosong, terus saya manfaatkan dijadikan kolam lele," ujarnya.

Ia mengaku bisa membuat kolam lele di lahan tersebut karena belum terpasang pagar. Sedangkan rel kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri sudah terbangun saat membuat kolam lele.

Mumut sendiri mengatakan kolam lele yang dibuatnya rencana akan dipakai untuk budidaya lele. Namun, lele-lele tersebut tidak dijual akan tetapi dikonsumsi sendiri. Saat ini, ia mengaku tidak memiliki kolam lele. Sebab lahan-lahan yang berada di samping kolong rel sudah dimiliki orang lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement